PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam materi ini secara singkat akan di kemukakan
beberapa teori yang melandasi beberapa aspek perkembangan anak. Khususnya dalam
materi ini akan di bicarakan teori dari Erick Erikson yang akan membicarakan
tahapan psikososial dan Jean Piaget dengan perkembangan kognotifnya. Pemahaman
terhadap teori tahapan perkembangan ini di harapkan dapat mempermudah pemahaman
anda terhadap anak prasekolah.
Perkembangan manusia adalah topic
yang cukup sulit untuk didiskusikan.Dengan demikian, dalam menganalisis
berbagai tingkah laku seseorang. Maka dari itu anda harus memahami teori yang
akan di bahas pada materi ini.
Anak prasekolah adalah
mereka yang telah berusia antara 3-6 tahun menurut Biechler dan Snowman
(1993).Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kinderganten.[1]
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
pengertian anak prasekolah?
2.
Bagaimana
pertumbuahan dan perkembangan anak prasekolah?
3.
Tokoh-tokoh
yang menjelaskan tentang pertumbuhan dan perkembangan?
PEMBAHASAN
A. Mengenal
Anak Prasekolah
Sebelum masuk pada pembahasan
berikutnya yang pertama saya akan menjelaskan pengertian anak prasekolah.
Apakah yang dimaksud anak prasekolah itu?
Yang dimaksud dengan anak
prasekolah adalah mereka yang telah berusia antara 3-6 tahun menurut Biechler
dan Snowman (1993).Mereka biasanya mengikuti program prasekolah dan kinderganten. Sedangkan di Indonesia,
umunya mereka mengikuti program Tempat
Penitipan Anak (3 balan – 5 tahun) dan Kelompok Bermain (usia 3 tahun),
sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program Taman
Kanak-Kanak.
Menurut teori Erick Erikson
yang membicarakan perkembangan kepribadian seseorang dengan titik berat pada
perkembangan psikososial tahapan 0-1 tahun, berada pada tahapan oral sensorik
dengan krisis emosi antara trust versus
mistrust’, tahapan 3-6 tahun, mereka berada dalam tahapan dengan krisis ‘autonomi versus shame & doubt’ (2-3
tahun), krisis industry versus inferiority’.
Dari teori Piaget yang
membicarakan perkembangan kognitif, perkembangan dari tahapan sensiromotor (0-2
tahun), praoperasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-12 tahun), dan
operasional formal (12-15 tahun), maka perkembangan kognitif anak masa
prasekolah berada pada tahap praoperasional.
B. Tumbuh
dan Berkembangnya anak prasekolah
Tumbuh berarti bertambah
dalam ukuran.Tumbuh dapat berarti bahwa sel tubuh bertambah banyak atau sel
tumbuh dalam ukuran.Mengukur pertumbuhan biasanya dilakukan dengan menimbang
dan mengukur tubuh anak.Relatif, melaksanakan pengukuran ini relatif lebih
mudah dibandingkan mengukur prkembngan sosial atau perkembangan kepribadian
seseorang.
Pertumbuhan di pengaruhi
oleh jumlah dan macam makanan yang di komsumsi tubuh.Hubungan antara makanan
yang di komsumsi tubuh dan pertumbuhan badan menjadi perhatian para ahli
gizi.Namun kenyataannya pertumbuhan tubuh tidak hannya di pengaruhi oleh
makanan yang di komsumsi saja tetapi juga proses sosial.Baik tidaknya makanan
tersebut dapat di seraf tubuh tergantung pula oleh taraf kesehatan anak. Anak
yang sedang diare, tentu badan tidak akan tumbuh menyerap makanan dengan baik.
Pertumbuhan anak juga dii pengaruhi perkembangan sosial, psikologis, dan oleh
kualitas hubungan anak dengan pengasuh yang bebas dari stress.
C. Tokoh
dalam Perkembangan dan kepribadian dan Kognitif
1. Erik
Erikson
Ia dilahirkan di Jerman dari
orang tua yang berketurunan Denmark. Erikson tidak berhasil menyelasaikan
pendidikan sekolah menengah tingkat atas dan ia mengikuti pendidikan di bbidang
seni. Pada usia 25 tahun ia membantu seorang wanita Anerika yang membuka
sekolah untuk anak-anak di Wina. Akhirnya Erikson di perkenalkan kepada Freud
yang kemudian menawarkan agar Erikson menjadi seorang psikologis.Erikson cepat
menyelasaikan psikoanalis tepat ketika Hitler berkuasa di Eropa.Penjelasan
Erikson mengenai perkembangan kepribadian seseorang berdasarkan prinsip
epigenesist.epigenesis adalah munculnya suatu yang baru dan yang terjadi secara
kualitatif, tidak berkesinambungan.
Tahap
perkembangan psokososial (Erikson 1963)
Trust
versus Mistrust(dari sejak
lahir – 1 tahun). Sikap dasar psikososial yang di pelajari oleh bayi, bahwa
mereka dapat mempercayai langkungannya. Timbulnya Trust (percaya) di bantu oleh adanya pengalaman yang terus menerus,
berkesinambungan, adanya pengalaman yang ada kesamaanya dengan ‘trust’ dalam pemenuhan kebutuhan darar
bayi oleh orang tuanya. Apabila anak terpenuhi kebutuhan dasarnya dan apabila
orang tuanya memberikan kasih sanyang dengan tulus, anak akan berpendapat bahwa
dunianya (lingkungannya) dapat di percaya atau di andalkan. Sebaliknya apabila
pengasuhan yang di berikan orang tua kepada anaknya tidak memberikan/ memenuhi
kebutuhan dasar yang di perlukan anak, tidak konsisten atau sifatnya negatif,
anak akan cemas dan mencurigai lingkungannya.[2]
2. J.
Piaget
Piaget dilahirkan di kota
universitas yang kecil, Nuechatel, Sswiss pada tahun 1896. Ayahnya seorang
professor dalam sejarah.Dengan demikian, Piaget di besarkan dalam satu kelurga
yang beriorientasi dapat pendidikan sekolah.
Tahap perkembangan Kognitif
-
Tahapan
sensorimotor. Anak sejak lahir sampai sekitar satu dan dua tahun memahami objek
di sekitarnya melalui sensori dan aktivitas motor atau gerakannya. Karena pada
bulan-bulan pertama anak belum mampu bergerak dalam ruangan, ia lebih
mendapatkan pengalaman dari tubuh dan indranya sendiri. Pada tahapan ini ia
akan meniru tingkah laku orang-orang lain
bahkan ia meniru tingkah laku orang dan binatang sementara itu model
yang di tiru sudah tidak tampak lagi.
-
Tahap
praoperasional. Proses berpikir anak berpusat pada penguasaan symbol-simbol
(misalnya kata-kata), yang mampu mengunkapkan pengalaman masa lalu. Menurut pandangan orang dewasa cara berpikir
dan tingkah laku anak tidak logis. Pada
tahapan ini anak juga masih mengalami kesulitan dalam masalah ’perpection centration’. Biasanya anak pada tahapan ini mereka hannya
berkonstrasi pada satu ciri, sedangkan ciri lain di abaikan. “Egocentrism”,
pada anak prasekolah tidak berarti mementingkan diri sendiri. Anak prasekolah
tidak dapat melihat sesuatu dari pandangan orang lain.
-
Tahap
operasional konkret. Pada tahapan ini anak mulai mampu mengatasi masalah yang
berkaitan dengan conservasi.
D. Ciri
Tahapan Perkembangan Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak Prasekolah
1. Perkembangan jasmani
Melalui pengamatan perkembangan
jasmani, pertumbuhan bersifat cephalo-caudal (mulai dari kepala menuju
bagian tulang ekor) dan proximo-distal (mulai
dari bagian tengah ke arah tepi tubuh). Gerakan otot kasar lebih dahulu
berkembang sebelum gerakan otot halus.Pengendalian otot kepala dan lengan lebih
dahulu berkembang dari pengendalian otot kaki. Demikian pula, anak-anak lebih
dahulu mampu mengendalikan otot lengan dan baru kemudian otot tangan yang akan
dipergunakan untuk menulis dan memotong dengan gunting.[3]
2. Perkembangan
kognitif
Kognitif seringkali di
artikan sebagai kecerdasan atau berpikir.Kognitif adalah pengertian yang luas
mengenai berfikir dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku –tingkah laku yang
mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang di butuhkan untuk
menggunakan pengetahuan. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari
cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara
berpikir untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat di pergunakan sebagai tolok
ukur pertumbuhan kecerdasan.
Perkembangan kognitif pada
anak-anak di jelaskan dengan berbagai teori dengan berbagai
peristilahan.Pandangan aliran tingkah laku (behaviorisme) berpendapat bahwa
pertumbuhan kecerdasan melalui terhimpunnya informasi yang makin bertambah.
Sedangkan aliran ‘interectionis’ atau
developmentalis’, berpendapat bahwa
pengetahuan berasal dari interaksi anak dengan lingkungan anak. Selanjutnya di
kemukakan bahwa perkembangan kecerdasan di pengaruhi oleh faktor kematangan dan
pengalaman.Perkembangan kognitif dinyatakan dengan pertumbuhan kemampuan
merancang, mengikat dan mencari penyelesaian masalah yang dihadapi.
3. Perkembangan
Bahasa
Dalam membicarakan
perkembangan bahasa terdapat 3 butir yang perlu di bicarakan, yaitu:
a.
Ada
perbedaan antara bahasa dan kemampuan berbicara. Bahasa biasanya di pahami
sebagai sistem tatabahasa yang rumit dan bersifat semantic, sedangkan kemampuan
bicara terdiri dari ungkapan dalam bentuk kata-kata. Walaupun bahasa dan
kemampuan berbicara sangat dekat hubungannya, keduanya berbeda.
b.
Terdapat
dua daerah pertumbuhan bahasa yaitu bahasa yang bersifat pengertian/reseptif
(understanding) dan pernyataan/ekspresif (producing). Bahasa pengertian
(misalnya mendengarkan dan membaca) menunjukkan kemampuan anak untuk memahami
dan berlaku terhadap komunikasi yang di tujukan kepada anak tersebut. Bahasa
ekspresif (bicara dan tulisan) menunjukkan ciptaan bahasa yang di komunikasikan
kepada orang lain.
c.
Komunikasi
diri atau bicara dalam hati, juga harus di bahas. Anak akan berbicara dengan
dirinya sendiri apabila berkhayal, pada saat merencanakan menyelasaikan
masalah, dan menyerasikan gerakn mereka.
Anak-anak secara berharap
berubah dari melakukan ekspresi suara saja lalu berekspresi dengan
berkomunikasi, dan dari hannya berkomunikasi dengan menggunakan gerakan dan
isyarat untuk menunjukkan kemauannya, berkembang menjadi komunikasi melalui
ujaran yang tepat dan jelas.
Anak prasekolah biasanya
telah mampu mengembangkan keterampilan bicara melalui percakapan yang dapat
memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara,
antara lain dengan bertanya, melakukan dialog dan menyayi.[4]
0 Silahkan Berkomentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment
Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.