Member blog ~ alhamdulillahirabbil alamin akhirnya laporan prakerin ini berhasil saya susun walaupun banyak kendala yang kami hadapai berikut ini adalah salah satu laporan admin yang saya buat pada saat selesai prakerin.

 BAB I
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan pemerintah c.q Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam GBHN 1983 menetapkan bahwa tujuan pendidikan Menengah Kejuruang adalah menghasilkan manusia pembangunan yang mampu berperan serta sebagai tenaga terampil tingkat menengah yang layak kerja dalam berbagai sektor pembangunan.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bagi Sekolah  Menengah Kejuruan (SMK), merupakan keharusan akademis untuk setiap siswa-siswi sesui dengan kurikulum SMK, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum pendidikan GBPP 1994, dan ikut menentukan standar kualifikasi kelulusan peserta yang bersangkutan pada akhir tahun.
       Sebagamana telah ditetapkan dalam buku petunjuk  pelaksanaan kurikulum 1994, Pendidikan Sistem Ganda  (PSG) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah dimaksudkan untuk mendekatkan peserta kepada tuntunan Dunia Usaha/Indusrtri, sekaligus diharapkan mampu memberikan umpan baik (flash back) kepada pihak industri dan sekolah, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai standar kualifikasi lulusan SMK yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Industri dan masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutuh pendidikan kejuruan. 
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda atau dual system. Dengan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri, secara efektif peserta mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan program keahlian masing-masing,  sehingga peserta diharapkan memiliki sikap profesional, etos kerja, disiplin, etika komunikasi, etika kerja, dan pelayanan kepada pelanggan/konsumen, yang akan jadi bekal yang sangat berharga apabila terjun didunia kerja kelak.
Untuk memenuhi tuntunan tersebut, maka SMK Negeri 1 Mandalle setiap Tahun pelajaran melaksanakan Program Sistem Ganda. SMK Negeri 1 Mandalle merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam kelompok bisnis manajemen dan teknologi, yang terdiri dari 3 (tiga) kompetensi keahlian. Ketiga kompetensi keahlian tersebut terdiri dari Administrasi Perkantoran (AP), Teknik Sepeda Montor (TSM), dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Dengan adanya kegiatan Prakerin tersebut, maka perlu dipersiapkan berbagai  kegiatan yang dimulai dari pelaksanaan, pengorganisasian, identifikasi peserta, pembimbing, identifikasi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI)  yang relevan, monitoring, pelaporan serta evaluasi.

B.   Tujuan  Prakerin
    Ada beberapa tujuan pelaksanaan Prakerin antara lain:
1.        Mempersiapkan tamatan yang memiliki keahlian professional yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja
2.        Membekali peserta dengan pengalaman kerja yang sebenarnya persiapan guna penyesuanain diri dari dunia kerja dan masyarakat.
3.        Memantapkan keterampilan peserta yang di peroleh dari latihan/praktek di sekolah.
4.        Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian dari proses pendidikan.
5.        Memperoleh umpan balik dari dunia kerja dan industri untuk memantapkan dan mengembangkan program pendidikan
6.        Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadatan (link and match) antar SMK dengan dunia industi


 C.  Manfaat  Prakerin
Penyelesaian antara SMK dengan dunia industri atau instansi di laksanakan dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktek  Kerja Industri  (Prakerin) akan member nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerja sama sebagai berikut:

1.    Manfaat Bagi Industri
Penyelengaraan  prakerin member keuntungannya bagi Industri antara lain:
a.         Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PRAKERIN  yang  belajar dan bekerja pada perusahaannya.
b.        Pada umumnya peserta PRAKERIN telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga  pengertian  tertentu peserta PRAKERIN adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
c.         Selama proses pendidikan melalui kerja di Industri peserta PRAKERIN adalah tenaga kerja.
d.        Memberi perusahaan bagi dunia Industri karena dia akui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin)
2.    Manfaat Bagi  Sekolah
a.         Tujuan pendidikan untuk memberikan keahlian profesional bagi peserta didik  agar lebih terjamin pencapaiannya.
b.        Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermakna baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan kerja.
c.         Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.

3.        Manfaat Bagi Siswa Prakerin Yaitu:
a.         keahlian profesional yang diperoleh dapat  mengangkat harga diri dan  rasa percaya diri, tamatan yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian  profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
b.        mendapat pengalaman baru bagi peserta PRAKERIN.
c.         Merasakan  rasanya kerja menjadi seorang karyawan.



BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

A.      Gambaran Umum Instansi
1. Sejarah Singkat Instansi
     Bengkel Sari Motor didirikan oleh Muhammad Satir pada tanggal 23 Juli 2004 yang berlokasi di depan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Jl. Poros Makassar Pare-pare Km 83. Bengkel Sari Motor didirikan karena melihat adanya peluang kerja dan kesempatan sekaligus bengkel ini juga untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan jasa perbaikan sepeda motor.
2.    Visi dan Misi
          a.  Visi
“Menjadi Bengkel yang terbaik Kabupaten Pangkep dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta memberikan nilai tambah kepada  mekanik dan masyarakat”.
    b. Misi
1)        Memberikan pelayanan yang baik bagi pelanggan.
2)        Meningkatkan proses kerja yang bermutu dan disiplin dalam bekerja.
3)        Berusaha meningkatkan akademik melalui aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang kecemerlangan berkesan.
4)        Berusaha meningkatkan pelibatan murid dalam kokurikulum secara maksimum ke arah pencapaian yang lebih cemerlang.
5)        Melahirkan murid yang berdisiplin, berakhlak mulia dan mempunyai sahsiah yang baik berteraskan falsafah pendidikan negara.
6)        Melatih Siswa/siswi untuk praktek agar bisa maju/mandiri terutama SMK Negeri 1 Mandalle.



 

3.      Struktur Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan, agar kerja sama dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya suatu pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu yang bekerja sama di dalam organisasi, pembagian tugas dengan jelas akan terbentuk dalam struktur organisasi.

Profil Perusahaan

 Nama                                         :  SARI MOTOR
Sebutan                                       :   BENGKEL  SARI MOTOR
Alamat                                        : Jl. Poros Makassar Pere-Pare km (83)                       
                                                      Mandalle, Pangkep
Didirikan tanggal                        : 23 Juli 2004



B.       Uraian Kegiatan
       Dalam pelaksanaan program Praktek Kerja Industri pada Sari Motor, penulis ditempatkan  pada Sari Motor Mandalle, selama kurang lebih tiga bulan terhitung mulai Tanggal 09 Juli 2014 s/d 31 Agustus 2014.
          Adapun uraian kegiatan mingguan yang dilaksanakan pada saat PRAKERIN selama tiga bulan yaitu:

Tabel 2.1 Uraian Kegiatan Minggu ke-I
No
Uraian Kegiatan
1
Servis roda ban dan rantai
2
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memperbaiki sistem rem
4
Merawat baterai

Tabel 2.2 Uraian Kegiatan Minggu ke-II
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
2
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memperbaiki sistem rem
4
Merawat batrai
5
Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan dan isntrumen
6
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai




Tabel 2.3 Uraian Kegiatan Minggu ke-III
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki gangguan sistem transmisi otomatis
2
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
4
Memperbaiki gangguan sistem pengisian
5
Mendiagnosis gangguan pada roda dan sistem penggerak rantai
6
Memperbaiki gangguan sistem pengapian

Tabel 2.4 Uraian Kegiatan Minggu ke-IV
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Membongkar komponen kepala silinder
3
Memperbaiki sistem rem
4
Memeriksa komponen sistem bahan bakar bensin
5
Memperbaki gangguan sistem pengapian
6
Memperbaki gangguan sistem penggerak rantai


Tabel 2.5 Uraian Kegiatan Minggu ke-V
No
Uraian Kegiatan
1
Mendiagnosis gangguan pada roda dan sistem penggerak rantai
2
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
4
Memperbaiki sistem rem
5
Memperbaiki gangguan sistem pengapian


Tabel 2.6 Uraian Kegiatan Minggu ke-VI
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Mendiagnosis gangguan sistem pada roda dan sistem penggerak rantai
3
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
4
Memperbaiki sistem rem
5
Memperbaiki sistem suspensi
6
Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan dan instrument


Tabel 2.7 Uraian Kegiatan Minggu ke-VII
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki  sistem rem
2
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memperbaiki  sistem suspensi
4
Membongkar koponen kepala silinder
5
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
6
Merawat baterai

Tabel 2.8 Uraian Kegiatan Minggu ke-VIII
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
2
Mendiagnosis gangguan pada roda dan sistem penggerak rantai
3
Memperbaiki engine berikut komponennya
4
Memperbaiki  sistem rem
5
Memperbaiki gangguan sistem trasmisi otomatis
6
Memperbaiki gangguan sistem pengapian
7
Memperbaiki gangguan sistem starter
8
Memperbaiki gangguan sistem pengisian


Tabel 2.9 Uraian Kegiatan Minggu ke-IX
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Memperbaiki  gangguan sistem bahan bakar bensin
3
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai
4
Merawat baterai
5
Memperbaiki sistem rem
6
Memperbaiki rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen
7
Mendiagnosis gangguan pada sistem transmisi otomatis
8
Memperbaki sistem kopling manual berikut komponen sistem pengoprasiannya

Tabel 2.10 Uraian Kegiatan Minggu ke-X
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai
3
Memperbaiki rankaian sistem kelistrikan dan instrumen
4
Memperbaiki sistem rem
5
Melaksanakan teknik pemanfaatan baterai


Tabel 2.11 Uraian Kegiatan Minggu ke-XI
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai
3
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
4
Memperbaiki sistem rem
5
Melaksanakan teknik pemanfaatan baterai
6
Memperbaiki gangguan sistem starter
7
Memperbaiki gangguan sistem trasmisi otomatis
8
Memperbaiki gangguan sistem pengapian

Tabel 2.12 Uraian Kegiatan Minggu ke-XII
No
Uraian Kegiatan
1
Memperbaiki engine berikut komponennya
2
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai
3
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
4
Memperbaiki sistem rem
5
Memperbaiki gangguan sistem starter
6
Memperbaiki gangguan sistem pengapian



C.      Jadwal Kegiatan
       Adapun  jadwal  kegiatan Prakerin  yang dilaksanakan mulai  09 Juni 2014 sampai dengan 31 Agustus 2014 di Bengkel Sari Motor menurut kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

Tabel 2.15 Jadwal Kegiatan PRAKERIN
No
Jenis kegiatan
Kompetensi Dasar
Tanggal Pencapaian
1
Melaksanakan pekerjaaan servis pada roda, ban dan rantai
Memperbaiki gangguan sistem penggerak rantai
09 Juni 2014
2
Melakukan perbaikan engine berikut komponen- komponennya
Memperbaiki engine berikut komponennya
3
Memelihara Baterai
Merawat baterai
02 Juli  2014
4

Melakukan perbaikan sistem pengapian
Memperbaiki gangguan sistem pengapian
14 Juli 2014
5
Melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
6
Melakukan perbaikan sistem rem
Memperbaiki sistem rem
09 Agustus 2014
7
Melaksanakan overhaul kepala silinder
Membongkar komponen kepala silinder
18 Agustus 2014




Tabel 2.16  Waktu Kerja Normal Yang Berlaku di Bengkel Sari Motor
No
Hari
Masuk
Istirahat
Keluar
1
Senin
07 : 20
12:00 – 12:50
17 : 30
2
Selasa
07 : 20
12:00 – 12:50
17 : 30
3
Rabu
07 : 20
12:00 – 12:50
17 : 30
4
Kamis
07 : 20
12:00 – 12:50
17 : 30
5
Jum’at
LIBUR
6
Sabtu
07 : 20
12:00 – 12:50
17 : 30




BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN


A.      Kajian Teori

1.        Pengertian Rem
       Sistem rem dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan yang dirancang khusus tahan terhadap gesekan.
       Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman. Oleh karena itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah bahan tersebut antara lain: tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar, resin/damar, fiber dan bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.

2.     Macam-Macam  Rem
       Terdapat dua tipe sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
a.    Rem tromol (drum brake) dan
b.    Rem cakram/piringan (discbrake).
          Cara pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
a.    secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan
b.    secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan.
          Cara pengoperasian sistem rem tipe tromol umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.

3.    Fungsi Rem
       Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting dari sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
       Rem dalam kendaraan memiliki fungsi :
a.    Untuk mengurangi atau memperlambat laju kendaraan.
b.    Menghentikan kendaraan.
c.    Sebagai alat keselamatan dan menjamin keamanan bagi pengendaranya.
       Mengingat rem demikian penting peranannya dan selau berhubungan dengan keselamatn pengendara dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika kondisi rem selalu diperhatikan, dirawat, serta mendapat pemeliharaan yang baik.

4.    Prinsip Kerja Rem
       Prinsip kerja rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin. Mengubah energi panas menjadi energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan kendaraan sedangkan pada perinsip kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi panas untuk menghentikan laju kendaraan
Rem bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek yaitu :
a.    Kanvas rem dengan tromol pada sistem rem tromol (drum brake), gesekan antara tromol dan kanvas rem akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu sendiri, biasanya gesekan akan berkurang dan gaya pengereman menjadi menurun ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
b.    Pad dengan cakram pada sistem rem cakram (disc brake), karena bidang gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya dapat disalurkan secepatnya sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai kondisi.


                                                        






Gambar 3.1 Prinsip Kerja Rem

5.    Jenis Rem

a.    Rem Tromol

       Rem tromol merupakan sistem rem yang telah menjadi metode standar yang digunakan sepeda motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah karena rem tromol sederhana dan murah.
1.    Komponen rem tromol
     Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti:
a)    Sepatu rem (brake shoe) berfungsi sebagai bidang pengereman dengan cara bergesekan dengan tromol yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
b)   Tromol (drum) sebagai bidang pengereman dengan cara bergesekan dengan kanvas rem yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
c)    Pegas pengembali (return springs) Sebagai daya pengembali setelah pengereman.
d)   Tuas penggerak (lever) untuk menggerakkan cam sehingga kanvas merenggang dan bersentuhan dengan tromol dan terjadilah pengereman.
e)    Dudukan rem tromol (backplate) sebagai tempat dudukan rem tromol.
f)    Cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem agar bersentuhan dengan tromol sehingga terjadi pengereman.
g)   Seal untuk pelindung antara lever dengan backplate agar tidak cepat aus.
h)   Washer berfungsi untuk pengunci cam agar tidak bergerak kemana-mana
2.    Cara kerja
          Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari, pedal rem (brakepedal) dan batang (rod) penggerak. Konstruksi dan cara kerja rem tromol seperti terlihat pada gambar 3.2 dan 3.3 di bawah ini.






  

Keterangan :
(1) Brake pedal (pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)


Gambar 3.2 Konstruksi Rem Tromol

       Pada saat kabel atau batang penghubung tidak ditarik, sepatu rem dan tromol tidak saling kontak gambar 3.2. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda. Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem pirodonya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau menghentikan putaran roda.

       Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem dengan lining yang berputar berlawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan.  Pada sistem ini terjadi gesekan-gesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut.
       Rem jenis tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium alloy (paduan aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran.
       Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

1)   Tipe Single Leading Shoe
      
       Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan sepatu rem.









Gambar 3.4 Rem Tromol Tipe Single Leading Shoe

2)   Tipe Two Leading Shoe
          Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).
       Rem tipe ini mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri untuk menggerakkan cam.

















Gambar 3.5 Rem Tromol Tipe Two Leading Shoe




b.   Rem Cakram (Disc Brake)

       Rem cakram dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara hidrolis dengan memakai tekanan cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads). Rem cakram mempunyai sebuah plat disc (plat piringan) yang terbuat dari stainless steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem digunakan plat disc tercekam dengan gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.

1)   Tipe Rem Cakram
       Menurut mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan adalah rem cakram hidrolis














Gambar 3.6 Cara Kerja Rem Cakram Hidrolis

       Pada rem cakram tipe hidrolis sebagai pemindah gerak handel menjadi gerak pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem keluar silinder.             Melalui selang rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada di dalam silinder caliper. Akibatnya piston pada caliper ini mendorong pad untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.

2)   Cara kerja rem cakram
       Saat tangkai rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya yang digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah reservoir yang berisi cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang atau aluminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung dari pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal yang baik dengan silindernya,
dan pada ujung yang lain juga diberikan tutup karet untuk mencegah kebocoran cairan.

Cara kerjanya:
       Saat  tangkai rem ditekan, piston mengatasi kembalinya spring dan begerak lebih jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh. Tekanan cairan dalam master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat hose dari rem (brake hose). Menekan piston dan piston menekan brake shoe (kampas rem), kemudian kampas rem akan menjepit disc brake (piringan).
       Saat tangkai rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali ke reservoir lewat  lubang kembali,  kemudian seal akan mendorong piston kembali ke tempat semula, sehingga disc brake (piringan) menjadi bebas.
Sebelum bekerja
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad tidak menyentuh piringan
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen – kecil

Pada saat bekerja
- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk besar
- Gesekan  besar
- Gaya pengereman besar
Bebas pengereman
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- Gaya pengeremen = 0


       Adapun keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk Brake) adalah sebagai berikut:
a)      Panas akan hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
b)      Tidak akan ada kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik kesatu sisi.
c)      Sama jika rem harus memindahkan panas, Clearence antara rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal dapat beroperasi dengan normal.
d)     Jika rem basah, maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.

       Dari beberapa keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk rem depan. Karena pada saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan kebagian depan maka perlu menempatkan rem cakram pada rem depan. Baru-baru ini untuk meningkatkan tenaga pengereman digunakan double disc brake sistem (rem cakram untuk rem depan dan belakang).



















Gambar 3.7 Master Silinder Pada Rem Depan

Keterangan :
1 Reservoir cover                        7 Brake lever                     12 piston assembl
2 Diaphragm plate                      8 Lever pivot bolt               13 spring
3 Rubber diaphragm                   9 Pivot bolt locknut            14 rubber boot
4 Protector                                  10 Dust boot                      15 sealing washer
5 Clamp                                      11 Circlip                           16 banyo bolt
6 Brake light switch

a.    Komoponen-Komponen Rem Cakram
a)      Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master silinder.
b)      Piston master silinder, berfungsi menekan oli dari reservoir untuk disalurkan kerumah piston.
c)      Reservoir, berfungsi untuk tempat penampungan oli rem.
d)     Selang, berfungsi sebagai saluran oli rem dari master silinder ke rumah piston.
e)      Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas rem saat proses pengereman.
f)       Kampas, media gesek dengan disc pad.
g)      Disc pad (piringan cakram), berfungsi sebagai media gesek dengan kampas.
h)      Kaliper tempat piston rem.
i)        Seal perapat cairan fluid.
b.   Cairan Minyak Rem (Brake Fluid)

       Cairan minyak rem harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin, dan mamiliki titik didih yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan minyak rem biasanya menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih rendah akibatnya kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti secara berkala.

c.    Sumber–Sumber Kerusakan Rem
       Gambar di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem yang umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan jalan keluarnya atau penanganannya atau  solusinya.











Gambar 3.8 kerusakan rem cakram dan romol

d.   Cara Pengecekan Rem Cakram

1)   Jarak  main bebas handel rem depan
       Ukur jarak main bebas handel rem depan pada ujung handel.
Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan ulang, putar mur penyetelan rem depan sampai diperoleh jarak main bebas yang tepat.
 Catatan :
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

2)   Jarak main bebas handel rem belakang
       Ukur jarak main bebas pedal rem belakang pada ujung pedal rem.Jarak main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar mur penyetel rem belakang sampai diperoleh jarak main bebas yang ditentukan.
Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir jarak main bebas.

3)   Mengeluarkan Udara dari Saluran Minyak Rem
       Udara yang terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang menyerap sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake. Keberadaan udara ditandai dengan kekosongan pada saat menarik tuas rem dan juga lemahnya daya pengereman. Mengingat bahaya yang mungkin terjadi terhadap mesin dan pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat diperlukan mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan kembali sistem pengereman dengan cara sebagai berikut:
a)      Isi tabung reservoir master cylinder hingga mencapai tepi batas lubang pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak kemasukan kotoran.
b)      Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang satunya pada tempat penampungan.
c)      Tarik dan lepas tuas rem beberapa kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas rem tersebut dan jangan dilepas. Longgarakan klep pembuangan udara dengan memutarnya seperempat putaran agar minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan ketegangan dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian tutup klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa kali sampai  kemudian minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung udara ke tempat penampungannya.
d)     Tutup katup pembuangan dan lepaskan sambungan selang. Isi tabung reservoir di atas garis lower limit.

B.  Temuan Studi

1.    Perawatan dan pemeliharaan Rem

       Perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan dan ketelitian,  mengingat  rem demikian penting perannya dan selalu berhubungan dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga  bukanlah hal yang berlebihan apabila setiap pengendara sepeda motor mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan sistem rem sepeda motor, sehingga gangguan sekecil apapun dapat segera diperbaiki.
       Ada dua jenis rem yang digunakan,  yaitu rem tromol (drum brake)  dan rem cakram (dics brake),  lebih lengkapnya dijelaskan dalam uraian berikut:

a)   Perawatan dan pemeliharaan rem tromol.
       Tindakan perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum brake) dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
a)      Mengusahakan keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur, karena adanya kotoran tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan pendinginan sekitar tromol menjadi berkurang, selama temperatur masih tinggi maka kemampuan rem akan berkurang walaupun telah dibebankan tekanan yang cukup.
b)      Menggunakan kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas rem yang berkurang tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang baru.
c)      Menyetel unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
d)     Selalu memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena setelah dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa menjadi tipis.

b)   Perawatan dan pemeliharaan rem cakram
       Sepeda motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap harus mendapat perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal dan memuaskan. Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
a)      Mengusahakan keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran (debu, lumpur dan sebagainya).
b)      Memeriksa permukaan minyak rem dan kondisi minyka rem, apabila perlu menambah atau mengganti minyak rem gunakanlah minyka rem dengan tipe dengan jenis yang sama, dan tidak menimbulkan kerusakan pada pipa. Tidak merusak karet-karet dan tidak mudah menguap.
c)      Menggunakan pad rem yang berkualitas.
d)   Periksa bagian piringan dari goresan.
e)      Pemeriksaan dan penyetelan rem tromol (Drum Brake).

       Rem tromol bekerja menghentikan roda dengan gesekan yang terjadi bila lapisan sepatu rem (Brake shoe Lining) ditekan terhadap tromol dari rem oleh karena itu lapisan sepatu rem menjadi aus. Ini akan menambah clearance diantara sepatu rem dan tombol (drum) sehingga tidak menahan laju kendaraan dan sepeda motor tidak dapat berhenti.
       Untuk menghindari hal tersebut diatas maka rem sepeda motor harus senantiasa diperiksa dan distel sesuai dengan prosedur buku manual merek sepeda motor tersebut.
       Prosedur pemeriksaan rem sepeda motor jenis tromol umumnya setiap sepeda motor memiliki kesamaan. Apabila kita akan memeriksa dan menyetel rem tromol harus diperhatikan pada bagian mana (roda depan atau belakang) rem tersebut akan diperiksa atau distel, karena prosedur pemeriksaan dan penyetela rem bagian depan dan belakang ada sedikit perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan prosedur yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan dan penyetelan rem sepeda motor.
Penyetelan rem.

       Untuk melihat kondisi rem tromol sebelum dilakukan penyetelan terlebih dahulu, setelah rem tersebut banar-benar tidak dapat disetel untuk memperoleh kondisi yang sesuai dengan kebutuhan dan keama.
a.    Lepaskan mur pengunci (locknut) kemudian putarlah penyetel, bila jarak diantara ujung lengan dan throttle grip telah sesuai dengan spesifikasi, kencangkanlah mur pengunci, periksa sekali lagi jarak antara ujung lengan dengan throttle grip.


      
                                       










Gambar 3.9 Menyetel Rem Depan

b.    Bila penyetelan tidak mungkin lagi meskipun penyetel telah dilonggarkan sampai limitnya, lakukan langkah berikut :
1)   Lepaskan mur pengunci
2)   Kencangkan penyetelan sampai berhenti
3)   Kencangkan baut pengunci

c.    Setelah penyetelan rem bagian atas selesai, selanjutnya periksalah setelan rem bagian bawah, dengan langkah sebagai berikut :
1)   Putar rem penyetel pada ujung kabel rem bagian   bawah sesuai dengan spesifiksasinya.
2)   Pastikan ujung kabel yang ditetapkan pada sisi grip tangan telah ditetapkan pada lengan rem.
3)   Putar mur penyetel sesuai alur dan harus diputar sedemikian rupa agar sesuai dengan pena pemeriksaan.

       Setelah dilakukan penyetelan tetapi rem tidak dapat bekerja dengan baik maka lakukan langkah – langkah pemeriksaan sebagai berikut :
    
a)      Pemeriksaan apakah tanda pada plat indicator lapisan sepatu rem telah berada diluar limit/ batas keausan. Bila sudah diluar batas keausan mak sepatu rem harus diganti.



                                         










Gambar 3.10 Limit keausan kanvas rem


b)      Apabila sepatu rem harus diganti lakukan langkah pemeriksaan setelah roda depan dibuka.
c)      Setelah roda dibuka dan sepatu rem harus diganti, lakukan langkah pemeriksaan sebagai beikut :
1)   Periksa apakah ada guratan pada bagian dalam permukaan dari pada tromol remnya
2)   Apabila Guratan–guratannya tidak terlelu serius, licinkan dengan menggunakan sikat baja



         















Gambar 3.11 Rekondisi Dengan Memakai Sikat Baja

3)   Bersihkanlah Tromol dengan cara meniupkan udara  kompresor atau lap dengan kain sampai bersih.
4)   Ukur diameter dalam tromol dengan menggunakan jangka sorong (vernier caliper), perhatikan di atas keausan tromol sebagai berikut :


Diameter bagian dalam standar batas pemakaia



Depan         : 110 mm –111 mm
Belakang    :130 mm –131 mm







 




Gambar 3.16 Mengukur Diameter Dalam Rem Tromol

5)   Apabila terlihat ada keretakan pada bagian tromol atau luka yang garisnya dalam, gantilah tromol. Untuk peggantian tromol lakukan di bengkel servis

2.    Membongkar dan Merakit Kembali
       Untuk melakukan langkah membongkar/membuka rem tromol bagian depan, lakukan langkah – langkah sebagai berikut :
a)    Siapkanlah alat yang akan digunakan, minimal 1 set tool boks lengkap.
b)   Bukalah kabel rem pada bagian bawah.
c)    Kendorkan mur dan lepaskan poros roda – rodanya
d)   Lepasakan roda
e)    Lepaskan panel sub assy
f)    Lepaskan pena pengambung
g)   Lepaskan tuas rem
h)   Lepaskan pegas sepatu rem
i)     Lepaskan cam rem
j)     Lepaskan sepatu rem
       Setelah dibuka dan dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada komponen yang rusak segera ganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik dari langkah membukanya. Itulah pengalaman penyusun laporan ini selama bekerja di Sari Motor Mandalle.



BAB IV
PENUTUP

       Puji syukur Alhamdulillah  penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat terselesaikan dengan segala hambatan dan rintangan yang penulis hadapi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan laporan ini, tentunya tidak lepas dari kekurangan karena adanya keterbasaan pengetahuan dan buku panduan yang penulis miliki. Apabila masih ada kesalahan dalam penyusunan atau pembuatan laporan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

A.  Kesimpulan
           
       Untuk bisa mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja, praktik langsung Didunia Usaha mempunyai peranan sangat penting dalam menimba ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga, Praktik Kerja Industri perlu diadakan untuk  menambah  kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah melaksanakan progam Praktik Kerja Industri di Sari Motor Mandalle, banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga dapat berguna dikehidupan yang akan datang guna meningkatkan sumber daya manusia. Melalui Praktik Kerja Industri dengan objek yang sebenarnya  kemampuan seseorang akan berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan teori sekolah saja. Dan itu memang terbukti dengan diadakannya Prakerin kemampuan siswa jauh meningkat seperti penyusun laporan ini.
       Setelah penyusun laporan melaksanakan program Prakerin ini dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun sistem yang ada didalamnya sangatlah diperlukan untuk menjaga  performa sepeda motor agar selalu stabil dan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya suatu kekurangan. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik dan benar sesuai Standar  Operasional Kerja dan buku pedoman pemeliharaan yang ada.


B.  Saran
         
       Setelah penyusun melakukan program Prakerin di Sari Motor Mandalle, perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:

1.    Untuk Pihak Sekolah
a.       Memberikan pembekalan lebih kepada siswa sebelum dan pasca melaksanakan program Prakerin.
b.      Memberikan motivasi-motivasi agar siswa yang melaksanakan kegiatan Prakerin lebih semangat.
c.       Memberikan bekal teori-teori agar siswa tidak kaget dengan Dunia Usaha.
d.      Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi sekolah dan tempat usaha.
e.       Selalu mengawasi siswa yang Prakerin agar siswa yang menyelewengkan bisa ditegur.
2.    Untuk Pihak Industri
a.       Memberikan pengarahan lebih kepada siswa agar nantinya setelah prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja didunia usaha yang sebenarnya.
b.      Memperluas bengkelnya agar saat bengkel ramai tidak berdesak-desakan dan jika bengkelnya bertambah luas pasti pelangganpun akan bertambah banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c.       Perlunya promosi-promosi dan terobosan-terobosan baru seiring dengan perkembangan zaman agar pelanggan yang ada bertambah banyak.
d.      Memberikan kesempatan lebih kepada siswa agar siswa bisa membuktikan kemampuan yang dimilikinya.
3.    Untuk Adik-Adik Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan Prakerin
a.    Pahamilah semua materi yang diajarkan agar nantinya digunakan untuk bekal Prakerin kalian.
b.    Belajarlah menghargai waktu karena di Dunia Usaha waktu sangatlah berharga.
c.    Janganlah merasa malu kalau tidak bisa, tanyakan kepada orang yang lebih tahu.
d.    Belajarlah bersikap sopan terhadap semua orang.
e.     Jangan merasa pintar, karena sikap seperti itu bisa menghancurkan      kalian sendiri.




DAFTAR PUSTAKA



Tim Penyusun. 2013. Buku Panduan Praktek kerja Industri ( PRAKERIN ). Mandalle : Bagian Penerbitan SMKN 1 Mandalle.
UNTUK MELIHAT SAMPUL DAN KATA PENGANTAR LAPORAN INI SILAHKANKLIK DISINI


Iitulah laporan admin semoga dapat membantu anda semua dan dapat bermanfaat.













1 Silahkan Berkomentar Blogger 1 Facebook

Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.

 
Copyright © 2014 -. Member Blog ( Mb ) All Rights Reserved. Powered by Blogger
Privacy Policy Top