Member blog ~ alhamdulillahirabbil alamin akhirnya laporan prakerin ini berhasil saya susun walaupun banyak kendala yang kami hadapai berikut ini adalah salah satu laporan admin yang saya buat pada saat selesai prakerin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai dengan ketentuan pemerintah c.q Direktorak Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dan kebijakan pemerintah yang tertuang
dalam GBHN 1983 menetapkan bahwa tujuan pendidikan Menengah Kejuruang adalah
menghasilkan manusia pembangunan yang mampu berperan serta sebagai tenaga
terampil tingkat menengah yang layak kerja dalam berbagai sektor pembangunan.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) bagi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
merupakan keharusan akademis untuk setiap siswa-siswi sesui dengan kurikulum
SMK, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum pendidikan GBPP 1994,
dan ikut menentukan standar kualifikasi kelulusan peserta yang bersangkutan
pada akhir tahun.
Sebagamana telah ditetapkan dalam buku petunjuk pelaksanaan kurikulum 1994, Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) bagi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) adalah dimaksudkan untuk mendekatkan peserta kepada tuntunan Dunia
Usaha/Indusrtri, sekaligus diharapkan mampu memberikan umpan baik (flash back) kepada pihak industri dan
sekolah, sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai standar
kualifikasi lulusan SMK yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha/Industri dan
masukan-masukan yang berarti bagi pengembangan mutuh pendidikan kejuruan.
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan
bagian dari pendidikan sistem ganda atau dual
system. Dengan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri, secara efektif peserta
mendapat kesempatan mengembangkan keterampilan kejuruan sesuai dengan program
keahlian masing-masing, sehingga peserta
diharapkan memiliki sikap profesional, etos kerja, disiplin, etika komunikasi,
etika kerja, dan pelayanan kepada pelanggan/konsumen, yang akan jadi bekal yang
sangat berharga apabila terjun didunia kerja kelak.
Untuk memenuhi tuntunan tersebut, maka SMK Negeri
1 Mandalle setiap Tahun pelajaran melaksanakan Program Sistem Ganda. SMK Negeri
1 Mandalle merupakan sekolah kejuruan yang termasuk dalam kelompok bisnis
manajemen dan teknologi, yang terdiri dari 3 (tiga) kompetensi keahlian. Ketiga
kompetensi keahlian tersebut terdiri dari Administrasi Perkantoran (AP), Teknik
Sepeda Montor (TSM), dan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Dengan adanya kegiatan Prakerin tersebut, maka
perlu dipersiapkan berbagai kegiatan
yang dimulai dari pelaksanaan, pengorganisasian, identifikasi peserta,
pembimbing, identifikasi Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) yang relevan, monitoring, pelaporan serta
evaluasi.
B. Tujuan Prakerin
Ada beberapa tujuan pelaksanaan Prakerin
antara lain:
1.
Mempersiapkan
tamatan yang memiliki keahlian professional yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja
2.
Membekali
peserta dengan pengalaman kerja yang sebenarnya persiapan guna penyesuanain
diri dari dunia kerja dan masyarakat.
3.
Memantapkan
keterampilan peserta yang di peroleh dari latihan/praktek di sekolah.
4.
Memberi
pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagian dari proses
pendidikan.
5.
Memperoleh
umpan balik dari dunia kerja dan industri untuk memantapkan dan mengembangkan
program pendidikan
6.
Memperkokoh
hubungan keterkaitan dan kesepadatan (link
and match) antar SMK dengan dunia industi
C. Manfaat
Prakerin
Penyelesaian
antara SMK dengan dunia industri atau instansi di laksanakan dalam prinsip
saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan
bersama.
Berdasarkan
prinsip ini, pelaksanaan Praktek Kerja
Industri (Prakerin) akan member nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerja sama sebagai berikut:
1.
Manfaat Bagi Industri
Penyelengaraan
prakerin member keuntungannya bagi Industri antara lain:
a.
Perusahaan
dapat mengenal kualitas peserta PRAKERIN
yang belajar dan bekerja pada perusahaannya.
b.
Pada
umumnya peserta PRAKERIN telah ikut dalam proses produksi secara aktif sehingga pengertian
tertentu peserta PRAKERIN adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
c.
Selama
proses pendidikan melalui kerja di Industri peserta PRAKERIN adalah tenaga
kerja.
d.
Memberi
perusahaan bagi dunia Industri karena dia akui ikut serta menentukan hari depan
bangsa melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin)
2.
Manfaat
Bagi Sekolah
a.
Tujuan
pendidikan untuk memberikan keahlian profesional bagi peserta didik agar lebih terjamin pencapaiannya.
b.
Memberi
kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/sekolah karena tamatannya lebih terjamin
memperoleh bekal yang bermakna baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan
dunia kerja dan kepentingan kerja.
c.
Terdapat
kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
kerja.
3.
Manfaat Bagi Siswa Prakerin Yaitu:
a.
keahlian
profesional yang diperoleh dapat
mengangkat harga diri dan rasa
percaya diri, tamatan yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan
keahlian profesionalnya pada tingkat
yang lebih tinggi.
b.
mendapat
pengalaman baru bagi peserta PRAKERIN.
c.
Merasakan rasanya kerja menjadi seorang karyawan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN
A.
Gambaran
Umum Instansi
1.
Sejarah Singkat Instansi
Bengkel Sari Motor
didirikan oleh Muhammad Satir pada tanggal 23 Juli 2004 yang berlokasi di depan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep,
Jl. Poros Makassar Pare-pare Km 83.
Bengkel Sari Motor didirikan karena melihat adanya peluang kerja dan kesempatan
sekaligus bengkel ini juga untuk membantu masyarakat sekitar yang membutuhkan
jasa perbaikan sepeda motor.
2.
Visi dan Misi
a. Visi
“Menjadi Bengkel yang terbaik Kabupaten Pangkep
dengan dukungan manajemen dan sumber daya manusia yang profesional serta
memberikan nilai tambah kepada mekanik
dan masyarakat”.
b. Misi
1)
Memberikan pelayanan yang baik bagi
pelanggan.
2)
Meningkatkan proses kerja yang bermutu
dan disiplin dalam bekerja.
3)
Berusaha meningkatkan akademik melalui
aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang kecemerlangan berkesan.
4)
Berusaha meningkatkan pelibatan murid
dalam kokurikulum secara maksimum ke arah pencapaian yang lebih cemerlang.
5)
Melahirkan murid yang berdisiplin,
berakhlak mulia dan mempunyai sahsiah yang baik berteraskan falsafah pendidikan
negara.
6)
Melatih Siswa/siswi untuk praktek agar
bisa maju/mandiri terutama SMK Negeri 1 Mandalle.
|
3. Struktur
Organisasi
Organisasi
merupakan kumpulan dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan,
agar kerja sama dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya suatu
pembagian tugas yang jelas bagi setiap individu yang bekerja sama di dalam
organisasi, pembagian tugas dengan jelas akan terbentuk dalam struktur
organisasi.
Profil Perusahaan
Nama : SARI MOTOR
Sebutan : BENGKEL
SARI MOTOR
Alamat : Jl. Poros Makassar
Pere-Pare km (83)
Mandalle,
Pangkep
Didirikan tanggal : 23 Juli 2004
B.
Uraian
Kegiatan
Dalam
pelaksanaan program Praktek Kerja Industri pada Sari Motor, penulis ditempatkan
pada Sari Motor Mandalle, selama kurang lebih tiga bulan terhitung
mulai Tanggal 09 Juli 2014 s/d 31 Agustus 2014.
Adapun uraian kegiatan mingguan yang dilaksanakan pada
saat PRAKERIN selama tiga bulan yaitu:
Tabel 2.1 Uraian Kegiatan
Minggu ke-I
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Servis
roda ban dan rantai
|
2
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
3
|
Memperbaiki
sistem rem
|
4
|
Merawat
baterai
|
Tabel 2.2 Uraian Kegiatan Minggu ke-II
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
2
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
3
|
Memperbaiki
sistem rem
|
4
|
Merawat
batrai
|
5
|
Memperbaiki
rangkaian sistem kelistrikan dan isntrumen
|
6
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
Tabel 2.3 Uraian Kegiatan Minggu ke-III
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
gangguan sistem transmisi otomatis
|
2
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
3
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
4
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengisian
|
5
|
Mendiagnosis
gangguan pada roda dan sistem penggerak rantai
|
6
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengapian
|
Tabel 2.4 Uraian Kegiatan Minggu ke-IV
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Membongkar
komponen kepala silinder
|
3
|
Memperbaiki
sistem rem
|
4
|
Memeriksa
komponen sistem bahan bakar bensin
|
5
|
Memperbaki
gangguan sistem pengapian
|
6
|
Memperbaki
gangguan sistem penggerak rantai
|
Tabel 2.5 Uraian Kegiatan Minggu ke-V
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Mendiagnosis gangguan pada roda dan sistem
penggerak rantai
|
2
|
Memperbaiki engine
berikut komponennya
|
3
|
Memperbaiki gangguan sistem bahan bakar bensin
|
4
|
Memperbaiki sistem rem
|
5
|
Memperbaiki gangguan sistem pengapian
|
Tabel 2.6 Uraian Kegiatan Minggu ke-VI
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Mendiagnosis
gangguan sistem pada roda dan sistem penggerak rantai
|
3
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
4
|
Memperbaiki
sistem rem
|
5
|
Memperbaiki
sistem suspensi
|
6
|
Memperbaiki
rangkaian sistem kelistrikan dan instrument
|
Tabel 2.7 Uraian Kegiatan Minggu ke-VII
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
sistem rem
|
2
|
Memperbaiki engine berikut komponennya
|
3
|
Memperbaiki sistem suspensi
|
4
|
Membongkar
koponen kepala silinder
|
5
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
6
|
Merawat
baterai
|
Tabel 2.8 Uraian Kegiatan Minggu ke-VIII
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
2
|
Mendiagnosis
gangguan pada roda dan sistem penggerak rantai
|
3
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
4
|
Memperbaiki sistem rem
|
5
|
Memperbaiki
gangguan sistem trasmisi otomatis
|
6
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengapian
|
7
|
Memperbaiki
gangguan sistem starter
|
8
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengisian
|
Tabel 2.9 Uraian Kegiatan Minggu ke-IX
No
|
Uraian
Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
3
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
4
|
Merawat
baterai
|
5
|
Memperbaiki
sistem rem
|
6
|
Memperbaiki
rangkaian sistem kelistrikan dan instrumen
|
7
|
Mendiagnosis
gangguan pada sistem transmisi otomatis
|
8
|
Memperbaki
sistem kopling manual berikut komponen sistem pengoprasiannya
|
Tabel 2.10 Uraian Kegiatan Minggu ke-X
No
|
Uraian Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
3
|
Memperbaiki
rankaian sistem kelistrikan dan instrumen
|
4
|
Memperbaiki
sistem rem
|
5
|
Melaksanakan
teknik pemanfaatan baterai
|
Tabel 2.11 Uraian Kegiatan Minggu ke-XI
No
|
Uraian Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
3
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
4
|
Memperbaiki
sistem rem
|
5
|
Melaksanakan
teknik pemanfaatan baterai
|
6
|
Memperbaiki
gangguan sistem starter
|
7
|
Memperbaiki
gangguan sistem trasmisi otomatis
|
8
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengapian
|
Tabel 2.12 Uraian Kegiatan Minggu ke-XII
No
|
Uraian Kegiatan
|
1
|
Memperbaiki
engine berikut komponennya
|
2
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
3
|
Memperbaiki
gangguan sistem bahan bakar bensin
|
4
|
Memperbaiki
sistem rem
|
5
|
Memperbaiki
gangguan sistem starter
|
6
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengapian
|
C.
Jadwal
Kegiatan
Adapun jadwal
kegiatan
Prakerin yang dilaksanakan
mulai 09 Juni 2014 sampai dengan 31
Agustus 2014 di Bengkel Sari Motor menurut kompetensi dasar adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.15 Jadwal Kegiatan PRAKERIN
No
|
Jenis
kegiatan
|
Kompetensi
Dasar
|
Tanggal
Pencapaian
|
1
|
Melaksanakan pekerjaaan servis pada roda, ban dan
rantai
|
Memperbaiki
gangguan sistem penggerak rantai
|
09 Juni 2014
|
2
|
Melakukan perbaikan engine berikut komponen- komponennya
|
Memperbaiki engine
berikut komponennya
|
|
3
|
Memelihara Baterai
|
Merawat baterai
|
02 Juli 2014
|
4
|
Melakukan perbaikan
sistem pengapian
|
Memperbaiki
gangguan sistem pengapian
|
14 Juli 2014
|
5
|
Melakukan perbaikan sistem bahan bakar bensin
|
Memperbaiki gangguan
sistem bahan bakar bensin
|
|
6
|
Melakukan perbaikan sistem rem
|
Memperbaiki
sistem rem
|
09 Agustus 2014
|
7
|
Melaksanakan
overhaul kepala silinder
|
Membongkar
komponen kepala silinder
|
18 Agustus 2014
|
Tabel
2.16 Waktu Kerja Normal Yang Berlaku di
Bengkel Sari Motor
No
|
Hari
|
Masuk
|
Istirahat
|
Keluar
|
1
|
Senin
|
07
: 20
|
12:00
– 12:50
|
17
: 30
|
2
|
Selasa
|
07
: 20
|
12:00
– 12:50
|
17
: 30
|
3
|
Rabu
|
07
: 20
|
12:00
– 12:50
|
17
: 30
|
4
|
Kamis
|
07
: 20
|
12:00
– 12:50
|
17
: 30
|
5
|
Jum’at
|
LIBUR
|
||
6
|
Sabtu
|
07
: 20
|
12:00
– 12:50
|
17
: 30
|
BAB III
PEMBAHASAN DAN TEMUAN
A.
Kajian Teori
1.
Pengertian Rem
Sistem rem
dalam suatu kendaraan sepeda motor termasuk sistem yang sangat penting karena
berkaitan dengan faktor keselamatan berkendara. Sistem rem berfungsi untuk
memperlambat dan atau menghentikan sepeda motor dengan cara mengubah tenaga kinetik/gerak dari kendaraan tersebut menjadi tenaga
panas. Perubahan tenaga tersebut diperoleh dari gesekan antara komponen bergerak yang
dipasangkan pada roda sepeda motor dengan suatu bahan
yang dirancang
khusus tahan terhadap gesekan.
Gesekan (friction) merupakan faktor utama dalam pengereman.
Oleh karena itu, komponen yang dibuat untuk sistem rem harus
mempunyai sifat bahan yang tidak hanya menghasilkan
jumlah gesekan yang besar, tetapi juga harus tahan terhadap gesekan dan tidak menghasilkan
panas yang dapat menyebabkan bahan tersebut meleleh
atau berubah bentuk. Bahan-bahan yang tahan terhadap
gesekan tersebut biasanya merupakan gabungan dari beberapa bahan yang
disatukan dengan melakukan perlakuan tertentu. Sejumlah
bahan tersebut
antara lain:
tembaga, kuningan, timah, grafit, karbon, kevlar,
resin/damar, fiber dan
bahan-bahan aditif/tambahan lainnya.
2.
Macam-Macam
Rem
Terdapat dua tipe
sistem rem yang digunakan pada sepeda motor, yaitu:
a. Rem tromol (drum brake) dan
b. Rem cakram/piringan (discbrake).
Cara
pengoperasian sistem rem-nya juga terbagi dua, yaitu:
a. secara mekanik dengan memakai kabel baja, dan
b. secara hidrolik dengan menggunakan fluida/cairan.
Cara
pengoperasian sistem rem tipe tromol
umumnya secara mekanik, sedangkan tipe cakram secara hidrolik.
3.
Fungsi Rem
Seperti
telah dijelaskan sebelumnya bahwa rem merupakan bagian penting
dari sebuah kendaraan baik sepeda, sepeda motor, maupun mobil, sehingga setiap
kendaraan selalu dilengkapi dengan sistem rem.
Rem dalam
kendaraan memiliki fungsi :
a. Untuk mengurangi atau memperlambat
laju kendaraan.
b. Menghentikan kendaraan.
c. Sebagai alat keselamatan dan
menjamin keamanan bagi pengendaranya.
Mengingat rem
demikian penting peranannya dan selau berhubungan dengan keselamatn pengendara
dan orang lain, maka tidak berlebihan kiranya jika kondisi rem selalu
diperhatikan, dirawat, serta mendapat pemeliharaan yang baik.
4.
Prinsip Kerja Rem
Prinsip kerja
rem adalah berlawanan dengan prinsip kerja mesin. Mengubah energi panas menjadi
energi gerak (kinetik) untuk menggerakkan kendaraan sedangkan pada perinsip
kerja rem berlaku sebaliknya yaitu: Mengubah energi gerak (kinetik) menjadi
energi panas untuk menghentikan laju kendaraan
Rem
bekerja disebabkan adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar.
Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek
yaitu :
a. Kanvas rem dengan tromol pada sistem
rem tromol (drum brake), gesekan
antara tromol dan kanvas rem akan dipengaruhi oleh temperatur kanvas itu
sendiri, biasanya gesekan akan berkurang dan gaya pengereman menjadi menurun
ketika tromol dan kanvas menjadi panas.
b. Pad dengan cakram pada sistem rem
cakram (disc brake), karena bidang
gesek selalu terkena udara, radiasi panasnya dapat disalurkan secepatnya
sehingga fungsi rem tetap stabil dalam berbagai kondisi.
Gambar 3.1 Prinsip Kerja Rem
5.
Jenis Rem
a.
Rem Tromol
Rem tromol
merupakan sistem rem yang telah menjadi metode standar yang digunakan sepeda
motor kapasitas kecil pada beberapa tahun belakangan ini. Alasannya adalah
karena rem tromol sederhana dan murah.
1.
Komponen rem tromol
Konstruksi rem
tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti:
a) Sepatu rem (brake
shoe) berfungsi sebagai
bidang pengereman dengan cara bergesekan dengan tromol yang mengakibatkan
terjadinya pengereman.
b) Tromol (drum) sebagai bidang pengereman dengan
cara bergesekan dengan kanvas rem yang mengakibatkan terjadinya pengereman.
c) Pegas pengembali
(return springs)
Sebagai daya pengembali setelah pengereman.
d) Tuas penggerak
(lever) untuk
menggerakkan cam sehingga kanvas merenggang dan bersentuhan dengan tromol dan
terjadilah pengereman.
e) Dudukan rem
tromol (backplate)
sebagai tempat dudukan rem tromol.
f)
Cam berfungsi untuk menggerakkan kamvas rem agar bersentuhan
dengan tromol sehingga terjadi pengereman.
g)
Seal
untuk pelindung antara lever dengan backplate agar tidak cepat aus.
h)
Washer berfungsi untuk pengunci cam agar tidak bergerak kemana-mana
2.
Cara kerja
Keterangan :
(1) Brake pedal
(pedal rem),
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)
(2) Operating rod (batang penghubung),
(3) Brake lever (tuas rem),
(4) Brake shoe (sepatu rem), dan
(5) Drum (tromol)
Gambar 3.2 Konstruksi Rem Tromol
Pada saat kabel
atau batang penghubung tidak ditarik, sepatu rem dan tromol tidak saling kontak
gambar 3.2. Tromol rem
berputar bebas mengikuti putaran roda. Tetapi saat kabel rem atau batang penghubung ditarik,
lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem sehingga sepatu rem
menjadi mengembang dan kanvas rem pirodonya bergesekan dengan tromol.
Akibatnya
putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti menahan atau
menghentikan putaran roda.
Rem tromol
terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digunakan sehingga
panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum
brake mempunyai sepatu rem dengan lining
yang berputar berlawanan dengan putaran drum
(wheel hub) untuk mengerem roda
dengan gesekan.
Pada sistem ini terjadi gesekan-gesekan sepatu
rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa
menghentikan putaran tromol tersebut.
Rem jenis
tromol disebut internal expansion lining brake. Permukaan luar dari hub
tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium
alloy (paduan
aluminium) yang mempunyai daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam
tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur
untuk menahan air dan
debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang
aliran.
Berdasarkan
cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
1)
Tipe Single Leading Shoe
Rem tromol tipe
single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya mempunyai
sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem. Pada ujung
sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan
sepatu rem.
Gambar 3.4 Rem Tromol Tipe Single
Leading Shoe
2) Tipe Two Leading Shoe
Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan
gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single leading shoe.
Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).
Rem tipe ini
mempunyai dua cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading
shoe dan trailing shoe. Cam
tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang
penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan
tersendiri untuk menggerakkan cam.
Gambar 3.5
Rem Tromol Tipe Two
Leading Shoe
b.
Rem Cakram (Disc
Brake)
Rem cakram
dioperasikan secara mekanis dengan memakai kabel baja dan batang/tangkai secara
hidrolis dengan memakai tekanan
cairan. Pada rem cakram, putaran roda dikurangi atau dihentikan dengan cara
penjepitan cakram (disc) oleh dua bilah sepatu rem (brake pads).
Rem cakram mempunyai sebuah plat disc
(plat piringan) yang terbuat dari stainless
steel (baja) yang akan berputar bersamaan dengan roda. Pada saat rem
digunakan plat disc tercekam dengan
gaya bantalan piston yang bekerja sacara hidrolik.
1)
Tipe
Rem Cakram
Menurut
mekanisme penggerakannya, rem cakram dibedakan menjadi dua tipe, yaitu rem
cakram mekanis dan rem cakram hidrolis. Pada umumnya yang digunakan
adalah rem cakram hidrolis
Gambar 3.6 Cara Kerja Rem
Cakram Hidrolis
Pada rem cakram
tipe hidrolis sebagai pemindah gerak
handel menjadi gerak pad, maka digunakanlah minyak rem. Ketika handel rem
ditarik, piston di dalam silinder master akan terdorong dan menekan minyak rem
keluar silinder. Melalui selang
rem tekanan ini diteruskan oleh minyak rem untuk mendorong piston yang berada
di dalam silinder caliper. Akibatnya
piston pada caliper ini mendorong pad
untuk mencengkram cakram, sehingga terjadilah aksi pengereman.
2) Cara kerja rem
cakram
Saat tangkai
rem atau pedal digerakkan, master silinder mengubah gaya
yang digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri
dari sebuah reservoir yang berisi
cairan minyak rem dan sebuah silinder yang mana tekanan cair diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau
besi tuang atau aluminium alloy dan tergabung dengan silinder. Ujung
dari pada master silinder di pasang tutup karet untuk memberikan seal yang baik dengan silindernya,
dan pada ujung
yang lain
juga diberikan
tutup karet untuk mencegah kebocoran cairan.
Cara kerjanya:
Saat tangkai rem ditekan, piston mengatasi
kembalinya spring dan begerak lebih
jauh. Tutup piston pada ujung piston menutup port kembali dan piston bergerak lebih jauh. Tekanan cairan dalam
master silinder meningkat dan cairan akan memaksa caliper lewat hose dari
rem (brake hose). Menekan piston dan
piston menekan brake shoe (kampas rem), kemudian
kampas rem akan menjepit disc brake (piringan).
Saat tangkai
rem dilepaskan/dibebaskan, piston tertekan kembali ke reservoir lewat lubang
kembali,
kemudian seal
akan mendorong piston kembali ke tempat semula, sehingga disc brake
(piringan) menjadi bebas.
Sebelum bekerja
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad tidak menyentuh piringan
Mulai bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan
- Gesekan kecil
- Tenaga pengeremen – kecil
Pada saat bekerja
- Tekanan minyak rem besar
- Tekanan pad pada disk
besar
- Gesekan besar
- Gaya pengereman besar
Bebas pengereman
- Tekanan minyak rem = 0
- Pad kembali pada posisi semula
- Gaya pengeremen = 0
Adapun
keuntungan dari menggunakan rem cakram (Disk
Brake)
adalah sebagai
berikut:
a) Panas akan
hilang dengan cepat dan memiliki sedikit kecendrungan menghilang pada saat disk
dibuka. Sehingga pengaruh rem yang stabil dapat terjamin.
b) Tidak akan ada
kekuatan tersendiri seperti rem sepatu yang utama pada saat dua buah rem cakram
digunakan, tidak akan ada perbedaan tenaga pengereman pada kedua sisi kanan dan
kiri dari rem. Sehingga sepeda motor tidak mengalami kesulitan untuk tertarik
kesatu sisi.
c) Sama jika rem
harus memindahkan panas, Clearence
antara rem dan bantalan akan sedikit berubah. Kerena itu tangkai rem dan pedal
dapat beroperasi dengan normal.
d) Jika rem basah,
maka air tersebut akan akan dipercikkan keluar dengan gaya Sentrifugal.
Dari beberapa
keuntungan di atas rem cakram terutama digunakan untuk rem depan. Karena pada
saat rem digunakan sebagian besar beban dibebankan kebagian depan maka perlu
menempatkan rem cakram pada rem depan. Baru-baru ini untuk meningkatkan tenaga
pengereman digunakan double disc brake
sistem (rem cakram untuk rem depan
dan belakang).
Gambar 3.7 Master Silinder Pada Rem Depan
Keterangan :
1 Reservoir cover 7
Brake lever 12 piston assembl
2 Diaphragm plate 8 Lever pivot bolt 13 spring
3 Rubber diaphragm 9 Pivot bolt locknut 14 rubber boot
4 Protector 10 Dust boot 15 sealing washer
5 Clamp 11 Circlip 16 banyo bolt
6 Brake light switch
a. Komoponen-Komponen
Rem Cakram
a) Handel rem, berfungsi sebagai tuas pendorong piston master
silinder.
b) Piston
master silinder, berfungsi menekan oli dari reservoir
untuk disalurkan kerumah piston.
c) Reservoir, berfungsi untuk tempat
penampungan oli rem.
d) Selang,
berfungsi sebagai saluran oli rem dari master silinder ke rumah piston.
e) Piston breake, berfungsi untuk mendorong kampas
rem saat proses pengereman.
f) Kampas,
media gesek dengan disc pad.
g)
Disc pad (piringan cakram), berfungsi
sebagai media gesek dengan kampas.
h) Kaliper tempat piston rem.
i)
Seal perapat cairan fluid.
b.
Cairan Minyak Rem (Brake
Fluid)
Cairan minyak
rem harus memenuhi syarat tidak merusak karet, dingin, dan mamiliki titik didih
yang tinggi dan tidak bersifat korosi terhadap part. Cairan minyak rem biasanya
menyerap uap air dalam udara sehingga titik didih lebih rendah akibatnya
kekurangan uap air. Karena itu cairan minyak rem harus diganti secara berkala.
c.
Sumber–Sumber
Kerusakan Rem
Gambar di bawah
ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem rem yang umum terjadi
pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan
jalan keluarnya atau penanganannya atau solusinya.
Gambar 3.8 kerusakan rem cakram dan romol
d.
Cara Pengecekan
Rem
Cakram
1) Jarak main bebas handel rem depan
Ukur jarak main
bebas handel rem depan pada ujung handel.
Jarak main bebas: 10–20 mm. Jika diperlukan penyetelan
ulang, putar mur penyetelan rem depan sampai diperoleh jarak main bebas
yang tepat.
Catatan :
Pastikan bahwa potongan pada mur penyetel duduk
dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan penyetelan terakhir
jarak main bebas.
2) Jarak main bebas handel rem
belakang
Ukur jarak main bebas pedal rem belakang
pada ujung pedal rem.Jarak main bebas: 20-30 mm.Jika perlu disetel ulang, putar
mur penyetel rem belakang sampai diperoleh jarak main bebas yang
ditentukan.
Catatan:
Pastikan bahwa potongan pada mur
penyetel duduk dengan benar pada pin lengan rem, setelah melakukan
penyetelan terakhir jarak main bebas.
3) Mengeluarkan Udara dari Saluran
Minyak Rem
Udara yang
terkurung pada saluran minyak rem dapat menjadi penghalang yang menyerap
sebagaian besar tekanan yang berasal dari master cylinder, berarti
mengganggu kemampuan pengereman dari disc brake.
Keberadaan udara ditandai dengan kekosongan pada saat menarik tuas rem dan
juga lemahnya daya pengereman. Mengingat bahaya yang mungkin terjadi
terhadap mesin dan pengemudi akibat udara yang terkurung tersebut, sangat
diperlukan mengeluarkan udara saluran minyak rem setelah pemasangan
kembali sistem pengereman dengan cara sebagai berikut:
a) Isi tabung reservoir master cylinder
hingga mencapai tepi batas lubang pemeriksaan. Ganti tutup reservoir agar tidak
kemasukan kotoran.
b) Pasang selang pada katup pembuangan caliper, dan masukan ujung yang
satunya pada tempat penampungan.
c) Tarik dan lepas tuas rem beberapa
kali dengan cepat dan kemudian tarik tuas rem tersebut dan jangan dilepas.
Longgarakan klep pembuangan udara dengan memutarnya seperempat putaran
agar minyak rem mengalir ketempat penampungan, hal ini akan menghilangkan
ketegangan dari tuas rem sehingga dapat menyentuh handel gas. Kemudian
tutup klep pembungan udara, pompa dan mainkan tuas, dan buka
klep pembuangan udara. Ulangi proses ini beberapa kali sampai
kemudian minyak rem mengalir dengan gelembung-gelembung udara ke
tempat penampungannya.
d) Tutup katup pembuangan dan lepaskan
sambungan selang. Isi tabung reservoir
di atas garis lower limit.
B.
Temuan Studi
1. Perawatan
dan pemeliharaan Rem
Perawatan dan
pemeliharaan sistem rem sepeda motor memerlukan kecermatan dan ketelitian, mengingat rem demikian penting perannya dan selalu
berhubungan dengan soal keselamatan pengendara dan orang lain, sehingga bukanlah hal yang berlebihan apabila setiap
pengendara sepeda motor mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan sistem rem
sepeda motor, sehingga gangguan sekecil apapun dapat segera diperbaiki.
Ada
dua jenis rem yang digunakan, yaitu rem
tromol (drum brake) dan rem cakram (dics brake), lebih
lengkapnya dijelaskan dalam uraian berikut:
a)
Perawatan dan pemeliharaan rem
tromol.
Tindakan
perawatan serta pemeliharaan rem tromol (drum
brake) dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai berikut:
a)
Mengusahakan
keadaan tromol rem bersih dari kotoranm debu atau lumpur, karena adanya kotoran
tersebut akan membuat licin tekanan kanvas dan pendinginan sekitar tromol
menjadi berkurang, selama temperatur masih tinggi maka kemampuan rem akan
berkurang walaupun telah dibebankan tekanan yang cukup.
b)
Menggunakan
kanvas rem dengan kulitas yang baik, tidak cepat aus. Kanvas rem yang berkurang
tipis kerjanya sudah kurang dan harus segera diganti yang baru.
c)
Menyetel
unit rem sesuai anjuran atau buku petunjuk.
d)
Selalu
memeriksa unit-unit rem, seperti kabel dan kawat penarik, karena setelah
dipakai cukup lama akan terjadi keausan, sehingga kanvas terasa menjadi tipis.
b)
Perawatan dan pemeliharaan rem
cakram
Sepeda motor yang menggunakan sistem rem cakram (disc brake) tetap harus mendapat
perawatan dan pemeliharaan agar tetap dapat bekerja maksimal dan memuaskan.
Untuk perawatan rem cakram dapat dilakukan dengan cara atau langkah sebagai
berikut:
a) Mengusahakan keadaan piringan disc brake bersih dari berbagai kotoran
(debu, lumpur dan sebagainya).
b) Memeriksa permukaan minyak rem dan
kondisi minyka rem, apabila perlu menambah atau mengganti minyak rem gunakanlah
minyka rem dengan tipe dengan jenis yang sama, dan tidak menimbulkan kerusakan
pada pipa. Tidak merusak karet-karet dan tidak mudah menguap.
c) Menggunakan pad rem yang berkualitas.
d) Periksa bagian piringan dari goresan.
e) Pemeriksaan dan penyetelan rem tromol
(Drum Brake).
Rem
tromol bekerja menghentikan roda dengan gesekan yang terjadi bila lapisan
sepatu rem (Brake shoe Lining)
ditekan terhadap tromol dari rem oleh karena itu lapisan sepatu rem menjadi
aus. Ini akan menambah clearance
diantara sepatu rem dan tombol (drum)
sehingga tidak menahan laju kendaraan dan sepeda motor tidak dapat berhenti.
Untuk
menghindari hal tersebut diatas maka rem sepeda motor harus senantiasa
diperiksa dan distel sesuai dengan prosedur buku manual merek sepeda motor tersebut.
Prosedur
pemeriksaan rem sepeda motor jenis tromol umumnya setiap sepeda motor memiliki
kesamaan. Apabila kita akan memeriksa dan menyetel rem tromol harus
diperhatikan pada bagian mana (roda depan atau belakang) rem tersebut akan
diperiksa atau distel, karena prosedur pemeriksaan dan penyetela rem bagian
depan dan belakang ada sedikit perbedaan. Berikut ini akan dijelaskan prosedur
yang harus dilaksanakan dalam pemeriksaan dan penyetelan rem sepeda motor.
Penyetelan rem.
Untuk
melihat kondisi rem tromol sebelum dilakukan penyetelan terlebih dahulu,
setelah rem tersebut banar-benar tidak dapat disetel untuk memperoleh kondisi
yang sesuai dengan kebutuhan dan keama.
a. Lepaskan mur pengunci (locknut) kemudian putarlah penyetel,
bila jarak diantara ujung lengan dan throttle
grip telah sesuai dengan spesifikasi, kencangkanlah mur pengunci, periksa
sekali lagi jarak antara ujung lengan dengan throttle grip.
Gambar 3.9
Menyetel Rem Depan
b.
Bila
penyetelan tidak mungkin lagi meskipun penyetel telah dilonggarkan sampai limitnya,
lakukan langkah berikut :
1)
Lepaskan
mur pengunci
2)
Kencangkan
penyetelan sampai berhenti
3)
Kencangkan
baut pengunci
c.
Setelah
penyetelan rem bagian atas selesai, selanjutnya periksalah setelan rem bagian
bawah, dengan langkah sebagai berikut :
1)
Putar
rem penyetel pada ujung kabel rem bagian
bawah sesuai dengan spesifiksasinya.
2)
Pastikan
ujung kabel yang ditetapkan pada sisi grip tangan telah ditetapkan pada lengan
rem.
3)
Putar
mur penyetel sesuai alur dan harus diputar sedemikian rupa agar sesuai dengan
pena pemeriksaan.
Setelah
dilakukan penyetelan tetapi rem tidak dapat bekerja dengan baik maka lakukan
langkah – langkah pemeriksaan sebagai berikut :
a) Pemeriksaan apakah tanda pada plat
indicator lapisan sepatu rem telah berada diluar limit/ batas keausan. Bila
sudah diluar batas keausan mak sepatu rem harus diganti.
Gambar
3.10 Limit keausan kanvas rem
b) Apabila sepatu rem harus diganti
lakukan langkah pemeriksaan setelah roda depan dibuka.
c) Setelah roda dibuka dan sepatu rem
harus diganti, lakukan langkah pemeriksaan sebagai beikut :
1)
Periksa
apakah ada guratan pada bagian dalam permukaan dari pada tromol remnya
2)
Apabila
Guratan–guratannya tidak terlelu serius, licinkan dengan menggunakan sikat baja
Gambar
3.11 Rekondisi Dengan Memakai Sikat Baja
3)
Bersihkanlah
Tromol dengan cara meniupkan udara
kompresor atau lap dengan kain sampai bersih.
4)
Ukur
diameter dalam tromol dengan menggunakan jangka sorong (vernier caliper), perhatikan di atas keausan tromol sebagai berikut
:
Diameter
bagian dalam standar batas pemakaia
Depan : 110 mm
–111 mm
Belakang :130 mm
–131 mm
Gambar 3.16
Mengukur Diameter Dalam Rem Tromol
5)
Apabila
terlihat ada keretakan pada bagian tromol atau luka yang garisnya dalam,
gantilah tromol. Untuk peggantian tromol lakukan di bengkel servis
2.
Membongkar dan Merakit Kembali
Untuk
melakukan langkah membongkar/membuka rem tromol bagian depan, lakukan langkah –
langkah sebagai berikut :
a)
Siapkanlah
alat yang akan digunakan, minimal 1 set tool
boks lengkap.
b)
Bukalah
kabel rem pada bagian bawah.
c)
Kendorkan
mur dan lepaskan poros roda – rodanya
d)
Lepasakan
roda
e) Lepaskan panel sub assy
f)
Lepaskan
pena pengambung
g)
Lepaskan
tuas rem
h)
Lepaskan
pegas sepatu rem
i)
Lepaskan
cam rem
j)
Lepaskan
sepatu rem
Setelah
dibuka dan dibersihkan masing – masing komponen, apabila ada komponen yang
rusak segera ganti, dan rakitlah kembali dengan susunan terbalik dari langkah
membukanya. Itulah pengalaman penyusun laporan ini selama bekerja di Sari Motor
Mandalle.
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur Alhamdulillah
penulis haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga, pada akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan dengan
segala hambatan dan rintangan yang penulis hadapi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis sendiri. Dalam pembuatan
laporan ini, tentunya tidak lepas dari kekurangan karena adanya keterbasaan
pengetahuan dan buku panduan yang penulis miliki. Apabila masih ada kesalahan dalam
penyusunan atau pembuatan laporan ini, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
A. Kesimpulan
Untuk bisa
mendapatkan ilmu secara maksimal dan memuaskan, terutama ilmu di bidang keterampilan, siswa tidak akan cukup bila hanya mengandalkan teori saja, praktik
langsung Didunia Usaha mempunyai
peranan sangat penting
dalam menimba ilmu apapun yang belum dipelajari di sekolah. Sehingga,
Praktik Kerja Industri perlu diadakan untuk menambah kemampuan dan pengalaman para siswa. Setelah melaksanakan progam Praktik Kerja
Industri di Sari
Motor Mandalle, banyak ilmu dan pengalaman-pengalaman yang penyusun peroleh dan semoga dapat berguna dikehidupan
yang akan datang guna
meningkatkan sumber daya manusia. Melalui Praktik Kerja Industri dengan objek yang sebenarnya
kemampuan seseorang akan berkembang lebih baik daripada hanya mengandalkan
teori sekolah saja.
Dan itu memang
terbukti dengan diadakannya Prakerin kemampuan siswa jauh meningkat seperti penyusun laporan ini.
Setelah penyusun laporan melaksanakan program Prakerin ini
dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan komponen-komponen sepeda motor maupun
sistem yang ada didalamnya sangatlah diperlukan untuk menjaga performa sepeda motor agar selalu stabil dan dapat bekerja
dengan baik tanpa adanya suatu kekurangan. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan dan perawatan yang baik dan benar sesuai Standar Operasional Kerja dan buku pedoman
pemeliharaan yang ada.
B. Saran
Setelah
penyusun melakukan program Prakerin
di Sari Motor Mandalle, perkenankan penyusun menyampaikan saran-sarannya, antara lain:
1. Untuk Pihak
Sekolah
a.
Memberikan pembekalan lebih kepada
siswa sebelum dan pasca melaksanakan program Prakerin.
b.
Memberikan motivasi-motivasi agar siswa
yang melaksanakan kegiatan Prakerin lebih semangat.
c.
Memberikan bekal teori-teori agar siswa
tidak kaget dengan Dunia Usaha.
d.
Mengajarkan etika di Dunia Usaha agar
tidak terjadi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang berdampak buruk bagi
sekolah dan tempat usaha.
e.
Selalu mengawasi siswa yang Prakerin agar
siswa yang menyelewengkan bisa ditegur.
2. Untuk Pihak
Industri
a.
Memberikan pengarahan lebih kepada
siswa agar nantinya setelah prakerin selesai siswa bisa mengatasi suasana kerja
didunia usaha yang sebenarnya.
b.
Memperluas bengkelnya agar saat bengkel
ramai tidak berdesak-desakan dan jika bengkelnya bertambah luas pasti
pelangganpun akan bertambah banyak seiring dengan tempat yang semakin luas.
c.
Perlunya promosi-promosi dan
terobosan-terobosan baru seiring dengan perkembangan zaman agar pelanggan yang
ada bertambah banyak.
d.
Memberikan kesempatan lebih kepada
siswa agar siswa bisa membuktikan kemampuan yang dimilikinya.
3. Untuk Adik-Adik
Kelas Yang Nanti Akan Melaksanakan Prakerin
a.
Pahamilah semua materi yang diajarkan
agar nantinya digunakan untuk bekal Prakerin kalian.
b.
Belajarlah menghargai waktu karena di Dunia Usaha waktu
sangatlah berharga.
c.
Janganlah merasa malu kalau tidak bisa,
tanyakan kepada orang yang lebih tahu.
d.
Belajarlah bersikap sopan
terhadap semua orang.
e.
Jangan merasa pintar, karena sikap seperti itu
bisa menghancurkan kalian sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim
Penyusun. 2013. Buku Panduan Praktek
kerja Industri ( PRAKERIN ). Mandalle : Bagian Penerbitan SMKN 1 Mandalle.
UNTUK MELIHAT SAMPUL DAN KATA PENGANTAR LAPORAN INI SILAHKANKLIK DISINI
Iitulah laporan admin semoga dapat membantu anda semua dan dapat bermanfaat.
1 Silahkan Berkomentar Blogger 1 Facebook
Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.
klik di sini untuk melihat kode!
Untuk memasukkan emotikon Anda harus menambahkan setidaknya satu spasi sebelum kode.