PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehadiran dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di era komunikasi global dewasa ini telah memberikan peluang dan perluasan interaksi antara dosen/guru/pakar, mahasiswa, dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan adanya media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi maka proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Disisi lain, kehadiran Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai teknologi baru memberikan tantangan kepada paradosen dan guru untuk mampu menguasainya sehingga dapat memilih dan memanfaatkan TIK secara efektif dan efisien di dalam proses belajar mengajar yang dikelolanya.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang di atas maka dapat di ambil kesimpulan yaitu:
1. Apa pengertian media pembelajaran berbasis TIK?
2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran berbasis TIK?
3. Bagaimana peranan TIK dalam pembelajaran PAI serta pengaruh TIK di bidang pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran berbasis TIK.
2. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran berbasis TIK.
3. Untuk mengetahui peranan TIK dalam pembelajaran PAI serta pengaruh TIK di bidang pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian media pembelajaran berbasis TIK
Menurut AECT (Association of Education and Comunication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (1975) media meliputi buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan computer. Jadi dapat disimpulkan bahwa media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan pendidikan yang menunjang proses belajar untuk memacu (merangsang) belajar siswa.[1]
Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa media pembelajaran berbasis TIK adalah komponen sumber belajar yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang berbentuk teknologi informasi dan komunikasi. Dengan kata lain, media ini adalah sarana penyebaran informasi yang berupa perangkat keras, perangkat lunak, sistem jaringan dan infrastruktur komputer maupun telekomunikasi agar data dapat disebar dan di akses secara global.[2]
Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK yaitu media pembelajaran yang mana semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi/data dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi.
B. Perkembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK
Kalau kita lihat perkembanganya, pada mulanya media yang berbasis TIK hanya digunakan sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids). Namun dewasa ini perkembangan penggunaan TIK dalam pendidikan semakin pesat saja. Perkembangan itu sebenarnya bermula dari pertama kali ditemukanya sebuah konsepsi pengajaran visual ataupun alat bantu visual sekitar tahun 1923.
Yang dimaksud alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah setiap gambar, model, benda, atau alat yang memberikan pengalaman visual yang nyata kepada anak. Setelah agak lama, kemudian konsep visual berkembang menjadi audio visual pembelajaran. Yang disebut juga audio visual education atau audio visual aids yang kira-kira muncul pada tahun 1940. Kemudian kira-kira tahun 1945 beberapa variasi nama muncul dipergunakan, seperti audio visual material dan audio visual device.
Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat dari diterapkanya ilmu komunikasi sangat besar sekali hingga timbul gerakan “audio visual communicaton” yang menggeser audio visual education. Gerakan ini lebih menitik beratkan pada komunikasi. Tahun 1950-an juga kita kenal sebagai periode di mana perkembangan industri komunikasi khususnya bidang televisi mulai lepas landas, hal ini ditandai dengan ditemukanya electronoc video recording. Kemudian pada tahun 1959 tegnologi ini dengan bantuan ford fondation mulai disediakan untuk keperluan pendidikan.
Perkembangan selanjutnya terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan konsepsi ini dimungkinkan dengan diaplikasikanya pendekatan sistem (system aproach) dan konsep perkembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain itu juga semakin besar pengaruh psikologi dan ilmu tingkah laku terhadap konsep perkembangan tegnologi pendidikan. Perkembangan ini terus berlanjut hingga sampai pada tahap yang sangat modern seperti sekarang ini.[3]
Bahkan di bidang peningkatan kualitas pembelajaran Information and Comunication Technologi (ICT) berstandar pada penguasaan kompotensi melalui Pelaksanaan strategi seperti:
- Penataan kurikulum
- Penyusunan bahan ajar/ modul
- Penyusunan standar pelayanan minimal
- Penyelenggaraan pembelajaran berbasis produksi
- Pengembangan prosedur penilaian ICT yang berstandar pada kompotensi.[4]
C. Peranan TIK dalam Pembelajaran PAI serta Pengaruh TIK di Bidang Pendidikan
1. Peranan ICT dalam Pembelajaran PAI
Pada dasarnya semua ilmu baik di dunia maupun di akhirat itu diatur dalam Al-Qur’an seperti halnya dalam ilmu teknologi. Allah SWT berfirman dalam QS. Ar – Rahman : 33 yang berbunyi :
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالإنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ
وَالأرْضِ فَانْفُذُوا لا تَنْفُذُونَ إِلا بِسُلْطَانٍ
Terjemahannya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. [5]
Dari ayat di atas sudah jelas baik makhluk Allah yang berupa jin ataupun manusia dalam kalam Allah menegaskan jika mereka dapat menembus langit dan bumi dengan teknologi, akan tetapi bagi Allah itu semua hanya sebatas kecuali tanpa seizin Allah karena tidak ada kekuatan yang mampu menyaingi kekuatan Allah.
Berkaitan dengan ayat di atas kita telah mengetahui bahwa Pendidikan Agama Islam memainkan peranan yang penting dalam merealisasikan hasrat pendidikan nasional yang menjurus ke arah pembangunan insan yang menyeluruh dan seimbang dari sudut emosi, jasmani, rohani dan intelektual. Oleh karena itu, guru-guru pendidikan agama Islam memikul tanggung jawab yang besar untuk melahirkan individu yang mampu menjana diri mereka menjadi insan yang berakhlak al-Qur’an dan dalam waktu yang sama mempunyai daya saing dan kemahiran serta keterampilan yang tinggi dalam aplikasi teknologi sesuai dengan tuntutan semasa negara menuju kepada negara maju.
Sistem pendidikan masa kini telah mengalami perubahan yang pesat seiring dengan kemajuan era teknologi terkini. Berbagai kaedah baru telah diperkenalkan dalam proses belajar mengajar bagi memudahkan proses menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Hal ini juga didorong oleh kenyataan bahwa situasi belajar mengajar di sekolah-sekolah sekarang berbeda dengan keadaan silam.
Keadaan ini juga mempengaruhi peranan dan tugas guru di sekolah. Guru perlu mengajar menggunakan berbagai pendekatan dan menyesuaikannya dengan keadaan siswa yang juga berbeda dalam berbagai aspek seperti aspek pengetahuan, kemahiran maupun minat. Guru juga harus bisa menerima perubahan ini dan tidak lagi menganggap dirinya sebagai sumber pengetahuan tunggal dalam kelas, karena siswa hari ini selalu mengikuti perkembangan dengan pelbagai pengalaman melalui media-media komunikasi yang canggih seperti komputer dan internet. Dengan demikian peranan teknologi informasi dan komunikasi menjadi begitu penting terutama dalam bidang pendidikan sebagai asas penyaluran ilmu.[6]
2. Pengaruh TIK di Bidang Pendidikan
Tidak di pungkiri bahwa kemajuan TIK telah membawa kemajuan dalam kehidupan manusia. TIK makin mempermudah manusia untuk menyelasaikan pekerjaanya. Berbagai macam keuntungan TIK sudah di rasakan oleh manusia, akan tetapi, terkadang manusia melupakan adanya dampak negatif dari penggunaan tik yang tidak terkontrol.
a. Keuntungan tik di bidang pendidikan
Di dunia pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Pemerintah Indonesia berupaya memajukan dunia pendidikan dari segi mutu, pembiayaan, mupun fasilitas yang disediakan untuk dunia pendidikan. Dari segi mutu dan kualitas, pemerintah memasukan pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi pelajaran wajib untuk jenjang SMP/MTS dan SMA/MA, bahkan ada SD yang sudah mulai menerapkan pelajaran Tik. Dari segi fasilitas, pemerintah memberikan bantuan prngadaan komputer dan internet kesekolah-sekolah. Dengan memasukan mata pelajaran TIK menjadi pelajaran wajib disekolah, siswa sedikit banyak dapat menggunakan peralatan TIK dengan benar. Banyak siswa yang dapat mengakses internet disekolahnya karena telah belajar TIK. Dengan adanya belajara tentang internet, siswa dan guru dapat melakukan pengunduhan buku pelajaran gratis (e-book).
Kegunaan lain TIK, terutama internet adalh siswa dapat membuka web yang ada hubunganya dengan pendidikan sekolah. Keberadaan internet dapat menyebabkan informasi yang dibutuhkan akan makin cepat dan mudah diakses untuk kepentingan [7]
b. Dampak negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bidang pendidikan.
Penggunaan sistem informasi dalam sebuah institusi akan menimbulkan ketergantungan yang tinggi terhadap mesin sehingga ketika mesin/komputer tersebut rusak maka pegawai akan kebingungan dan enggan untuk menggunakan sistem manual sementara. Contoh sekolah yang menggunakan sistem penilaian yang terkomputerisasi misalnya komputer yang digunaan rusak maka guru enggan untuk menghitung nilai secara manual.[8]
[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3
[2] Rusman, dkk, Pembelajaran Berbasis TIK, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 89
[3]http://alaikaassalam.blog/spot.co.id/2016/05/media-pembelajaran-interaktif-berbasis.html di akses pada tanggal 2 Maret 2017
[4] Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media pembelajaran, (Bandung: CV. Wacana Prima 2007), cet; I. hlm. 124
[6] http://suara.kampus.com/?mod=opini&se=detil&id=13 di akses pada tanggal 8 Maret 2017
[7] Sri Huning, Lebih Cakap Menggunakan TIK,. (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2013), hal. 73
[8] Sri Huning, Ibid. hal. 80
0 Silahkan Berkomentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment
Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.