PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam percakapan
sehari-hari, perkataan kebiasaan di bedakan dengan perkataan ingatan.
Seakan-akan keduanya tidak merupakan fungsi yang sama bagi manusia. Biasanya
perkataan ingatan di kaitkan dengan memperoleh dan menyimpan kata-kata,
simbol-simbol dan pengalaman-pengalaman sadar.
Semua orang menginagat
banyak hal setiap harinya. Tingkah laku manusia selalu di pengaruhi oleh
pengalaman masa lampau yang di ingatnya. Oleh karena itu, mengingat dapat
didefinisikan sebagai pengetahuan sekarang tentang pengalaman masa lampau.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ingatan?
2. Bagaimana fungsi ingatan
3. Bagaimana metode yang di gunakan dalam penelitian
ingatan
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui pengertian ingatan.
- Untuk mengetahui fungsi ingatan.
- Untuk mengetahui metode yang di gunakan dalam
penelitian ingatan.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ingatan (memory)
Ingatan yaitu suatu daya
yang dapat menerima, menyimpan dan memproduksi kembali
kesan-kesan/tanggapan/pengertian.
Adapun pengertian ingatan menurut Irwanto mendefinisikan ingatan
sebagai kemampuan untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan lagi di
masa yang akan datang. Sedangkan menurut Walgio mendefinisikan ingatan
adalah kemampuan psikis untuk memasukan, menyimpan, dan menimbulkan kembali
hal-hal yang lampau.
B. Fungsi Ingatan
Dalam
proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding),
penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
1.
Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding
(pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi
simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan
peringkat yang ada pada organisme). Jadi encoding merupakan suatu proses
mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat
memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi
disimpan dalam memori.
2.
Fungsi Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua
dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah
diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan
dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali.
Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun
disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut
bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut
dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal
yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan
dan menimbulkan kembali.
3.
Fungsi Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi ketiga
ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam
ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan
informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.
Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam
menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari
Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah
diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat
ini juga.
Memory/ingatan kita di pengaruhi oleh:
1. Sifat seseorang
2. Alam sekitar
3. Keadaan jasmani
4. Keadaan rohani (jiwa)
5. Umur manusia
Ingatan itu di golongkan menjadi 2 yaitu:
1. Daya ingatan yang mekanis, artinya kekuatan ingatan
itu hanya untuk kesan-kesan yang di proleh dari pengindiran.
2. Daya ingatan logis, artinya daya ingatan itu hanya
untuk tanggapan-tanggapan yang mengandung pengertian.
Tentang ingatan dapat kami gambarkan sebagai berikut:
Sifatnya cepat Sifatnya
cepat,
dan mudah patuh/siap
![]() |
![]() |

Menerima Memproduksi
![]() |
Menyimpan
Sifatnya luas,
kuat, setia
Sehubungan dengan adanya ingatan yang berlainan, maka
dalam mengajar, guru perlu memperhatikan hal-hal tersebut. Terutama guru
memperhatikan segi kelemahannya, yaitu:
a. Dalam menerangkan jangan terlalu cepat penyelasaian
bahan pengajaran.
b. Jangan terlalu banyak bahan yang di ajarkan
c. Bahan pengajaran itu harus sering di ulang setiap saat
(ingat hokum jost) 10 x 2 5 x 4.
d. Mengusahakan dalam mengajar, guru memberikan
kesempatan penggunaan alat indra yang sebaik-baiknya sehingga hasil pengamatan
itu mendekati kenyataan, member kesan yang dalam dan memproleh tanggapan yang
sejelas-jelasnya.
e. Melatih anak untuk menggunakan cara-cara yang baik
dalam menghafal, yaitu metode K, B, dan C
Hal-hal yang mudah teringat ialah:
1. Suatu hal yang sesuai dengan perasaanya
2. Hal-hal yang kita alami sebaik-baiknya
3. Hal-hal yang menimbulkan minat dan perhatian
4. Hal-hal yang mengandung arti bagi seseorang
Gangguan ingatan manusia.
1. Lupa :
suatu peristiwa seseorang tidak dapat memproduksi tanggapan meskipun ingatan
kita dalam keadaan sehat
2. Amnesia : yaitu peristiwa seseorang tidak memproduksi
tanggapan, karena ingatan dalam keadaan tidak sehat. Misalnya gegar otak.
3. Paramnesia : amnesia
yang ringan, jadi masih mampu mengingat sedikit-sedikit
4. Dayayu :
yaitu peristiwa seakan-akan belum kenal
sesuatu yang sebenarnya sudah
5. Jemais yu : ialah peristiwa seakan akan belum kenal
kepada sesuatu yang sebenarnya sedah
6. Depersonalis : yaitu suatu peristiwa seseorang tidak
mengenal dirinya sendirinya
7. Derealis : yaitu
suatu peristiwa seseorang merasa asing di dalam alam yang riil, yang sebenarnya
Misalnya:
seseorang yang naik kapal terbang, ia hanya merasa bermain-main saja, maka ada kecenderungan
untuk lari keluar pintu. Hal ini sangat
berbahaya.
C. Metode
Yang Digunakan Dalam Penelitian Ingatan
Beberapa
metode yang digunakan dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Metode
dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method)
Metode ini merupakan
metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang diperlukan oleh
seseorang untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik, seperti
dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
2. Metode
belajar kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan
metode yang berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari kembali materi
yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu. Dalam relearning,
untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua kalinya membutuhkan waktu yang
relatif lebih singkat dibanding dengan pertemuan pertama.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa semakin sering dipelajari, semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk
mempelajarinya, dan semakin banyak materi yang dapat diingat dengan baik, dan
makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses relearning
ada waktu yang dihemat untuk disimpan. Oleh karena itu metode ini disebut juga
dengan metode saving method.
3. Metode
rekonstruksi
Metode ini menugaskan
individu untuk mengkronstruksi kembali materi yang telah diberikan kepadanya.
Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan,
kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya
seperti bermain puzzle.
4. Metode
mengenali kembali (recognition)
Dalam metode ini
penelitian dalam memori ditekankan pada recognition (mengenal kembali).
Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi disajikan
ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes subjek
apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya
diantara materi-materi lain yang disajikan.
5. Metode
mengingat kembali
Dalam metode ini yang
ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali) terhadap apa
yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk essai atau
pada tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat kembali peristiwa
atau pengalaman yang dialaminya.
6. Metode
asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil
bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan mengingat apa yang telah dipelajarinya,
maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek
disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).
Atas hasil eksprimen gejala ingatan itu dapat dan
banyak di gunakan di sekolah, yaitu:
1. Bahwa ingatan itu bersifat individual (ingat tipe
tanggapan)
2. Keadaan jasmani mempengaruhi prestasi ingatan
3. Prestasi ingatan itu dapat di perlukan dengan:
a.
Pemberian
secara logis
b.
Pemberian
secara sistematis
c.
Pemberian
secara skematis
4. Memperbanyak latihan-latihan fungsi
5. Ingatan itu baik, jika bahan itu di berikan
sebagian-sebagian di sertai ulangan-ulangan (jost).
6. Memperhatikan tipe-tipe tanggapan anak
7. Memperhatikan lingkungan yang baik agar prestasi
ingatan itu meningkat.[1]
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali
hal-hal yang sudah pernah diketahui sebelumnya:
1. Rekoleksi, yaitu menimbulkan kembali ingatan suatu
peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi di sekitar
tempat peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Misalnya, seorang pria mengingat
peristiwa pertama kali ia pergi dengan seorang gadis.
2.
Pembauran
ingatan, hampir sama dengan rekoleksi, tetapi ingatanya hanya timbul kalau ada
hal yang merangsan ingatan itu. Misalnya dalam contoh di atas ingatan timbul
setelah pria tersebut secara kebetulan berjumpa kembali dengan gadis yang bersangkutan.
3.
Memanggil
kembali ingatan, yaitu mengingat kembali suatu hal, sama sekali terlepas dari
hal-hal lain di masa lalu. Misalnya menginagt sajak. Yang di ingat di sini
hanya sajaknya saja, tetapi pada suatu saat apa saja yang di pelajari untuk
pertama kalinya, tidak di perhatikan lagi.
4.
Rekognisi,
yaitu mengingat kembali suatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal tersebut.
Misalnya, ingat suatu lagu, setelah mendengar sebagian dari nada lagu tersebut.
5.
Mempelajari
kembali, terjadi kalau kita mempelajari hal yang samauntuk kedua kalinya,
banyak hal-hal yang akan di ingat kembali sehingga tempo belajar dapat menjadi
jauh lebih singkat.[2]
0 Silahkan Berkomentar Blogger 0 Facebook
Post a Comment
Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.