Member - Blog ~ Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. bacalah sampai selesai postingan berikut ini muda mudahan ada yang tinggal di otak anda,,,
=> sekilas tentang pembahsan materi kali ini. Dalam organisasi nonkomersial, terdapat pengelolaan sekolah yang berperan besar dalam menghasilkan sumber daya manusia sebagai modal intelektual suatu bangsa.

Sementara dalam pengelolaan kurikulum, ternyata adalah dua hal yang berbeda. Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas. berikut pembahasanya,,:


BAB I

PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang Masalah

Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/mengendalikan/memanajemeni aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi, dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian.
Dalam organisasi nonkomersial, terdapat pengelolaan sekolah yang berperan besar dalam menghasilkan sumber daya manusia sebagai modal intelektual suatu bangsa.
Sementara dalam pengelolaan kurikulum, ternyata adalah dua hal yang berbeda. Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas.

B.       Rumusan Masalah

1.         Bagaimana pengelolaan sekolah?
2.         Bagaimana pengelolaan kurikulum sekolah?

C.      Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui pengelolaan sekolah.
2.    Untuk mengetahui pengelolaan kurikulum sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN


A.      Pengelolaan  Sekolah

Kata “Pengelolaan” merupakan arti kata dari manajemen, secara etimologi kata manajemen berasal dari bahasa Inggris  to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan. Sedangkan dalam Islam, terdapat pengertian yang sama dengan hakikat pengelolaan adalah al-tabdir (pengaturan).
Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara (mengatur) yang banyak terdapat dalam Al-Qur’an seperti firman Allah SWT:

ãÎn/yムtøBF{$# šÆÏB Ïä!$yJ¡¡9$# n<Î) ÇÚöF{$# ¢OèO ßlã÷ètƒ Ïmøs9Î) Îû 5Qöqtƒ tb%x. ÿ¼çnâ#yø)ÏB y#ø9r& 7puZy $£JÏiB tbrãès? ÇÎÈ

Terjemahan: Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu. (QS. Al-Sajdah [32]: 5) [1]
Menurut James Jr. manajemen  sekolah adalah proses pendayagunaan sumber-sumber manusiawi bagi penyelenggara sekolah secara efektif.[2]
Berkaitan dengan hal ini maka dapat di simpulkan bahwa Pengelolaan sekolah merupakan suatu kesatuan proses, berupa keterampilan mendayagunakan semua sumber-sumber daya (man, money, material) atau fasilitas rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah
1.    Fungsi Pengelolaan Sekolah
Fungsi pengelolaan sekolah dengan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, meliputi : (1) perencanaan (planning); (2) pengorganisasian (organizing); (3) pelaksanaan (actuating) dan (4) pengawasan (controlling).
a.    Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.
Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu :
1)   Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : (a) menggunakan kata-kata yang sederhana, (b) mempunyai sifat fleksibel, (c) mempunyai sifat stabilitas, (d) ada dalam perimbangan sumber daya, dan (e) meliputi semua tindakan yang diperlukan.
2)   Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.
3)   Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.
b.    Pengorganisasian (organizing)
Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing). George R. Terry  mengemukakan bahwa : Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.
c.    Pelaksanaan (actuating)
George R. Terry mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
d.   Pengawasan (controlling)
Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.[3]
2.    Prinsip Pengelolaan Sekolah
Sebagai seorang manajer, kepala sekolah harus mengatur sekolahnya sesuai dengan prinsip-prinsip umum manajemen. Menurut Henry Fayol, prinsip tersebut terdiri dari:
  1. Pembagian kerja/tugas.
Ketika akan melaksanakan pembagian kerja, kepala sekolah terlebih dahulu harus memetakan tugas dan sumber daya yang akan melaksanakan tugas tersebut. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Kepala sekolah harus mengikuti prinsip the right man in the right place and in the right time. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subjektif yang didasarkan atas dasar like and dislike. Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.[4]
  1. Wewenang dan tanggung jawab.
 Selain melakukan pembagian kerja, sebagai manajer kepala sekolah harus memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahannya. Wewenang merupakan senjata bagi orang yang diberikan tugas untuk melaksankan tugasnya dengan semaksimal mungkin sedangkan tanggung jawab adalah pekerjaan yang harus diselesaikan.
  1. Aturan dan disiplin.
Aturan adalah tata cara bekerja yang disetujui bersama dan harus dilaksanakan oleh semua komponen yang berada di dalam lingkungan tersebut. Agar suasana kerja di sekolah tertib dan teratur maka harus disusun peraturan. Disiplin adalah prilaku yang taat peraturan. Kepala sekolah perlu membudayakan disiplin di lingkungan sekolah agar seluruh komponen bisa mengikuti. Disiplin merupakan faktor utama dari keberhasilan sebuah instansi.

  1. Kesatuan perintah dan pengarahan.
Pemahan terhadap kesatuan perintah dan pengarahan sangat penting dimiliki oleh seluruh komponen sekolah. Dalam melaksanakan tugasnya, bawahan harus memperhatikan kepada siapa dia bertanggung jawab oleh karenanya dia harus mendengarkan perintah juga arahannya.
  1. Penggajian.
Kepala sekolah harus peka terhadap kebutuhan bawahannya. Sistem penggajian merupakan nyawa bagi sekolah yang kaitannya dengan semangat kerja.
Selain lima hal diatas sebagai manajer kepala sekolah juga harus memahami serta melaksanakan definisi manajemen, sebagaimana dijelaskan oleh Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien.[5]   

B.       Pengelolaan Kurikulum

Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi siswa. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.[6]
Suharsimi mengemukakan bahwa kurikulum sekolah adalah seperangkat pengalaman belajar pebelajar di bawah pengawasan sekolah. Ansyar dan Nurtain mengemukakan bahwa kurikulum sekolah adalah memuat seperangkat isi pembelajaran yang harus diajarkan guru, atau yang harus dipelajari pebelajar.
a.       Perencanaan kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang bertujuan untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkahlaku yang diinginkan. Perencanaan merupakan proses seseorang dalam menentukan arah, dan menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatn atau tindakan yang berorientasi pada masa depan.
Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum:
1)   Perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.
2)   Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten dan proses.
3)   Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu yang aktual.
4)   Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
5)   Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
6)   Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.
b.      Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah dikembangkan yang kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan dengan menyesuaikan terhadap situasi dilapangan.
Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:
1)   Perolehan kesempatan yang sama.
2)   Berpusat pada anak.
3)   Pendekatan dan kemitraan.
c.       Penilaian kurikulum
Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan untuk membuat keputusan mengenai suatu kurikulum.
Prinsip-prinsip penilaian kurikulum:
1)   Tujuan tertentu, artinya setiap program penilaian kurikulum terarah dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
2)   Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersuber dari data yang nyata dan akurat.
3)   Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat dalam ruang lingkup kurikulum.
4)   Kooperatif, dan bertanggung jawab dalam perencanaan,.
5)   Efesien dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yuang menjadi sarana penunjang.
6)   Berkesinambungan.
d.      Perbaikan kurikulum
Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses menitik beratkan pada efisiensi pelaksanaan kurikulum dan sistem intruksional, sedangkan kualitas produk melihat pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai dan output (kelulusan siswa).[7]
2.    Penggunaan Kurikulum
Implementasi kurikulum sasaran utamanya adalah menghasilkan pengalaman belajar bagi pebelajar. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, guru harus lebih awal mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan berpedoman pada kurikulum yang berlaku. Penyusunan rancangan pembelajaran berupa satuan acara pengajaran (SAP) atau sering pula disebut satuan pelajaran (SP) sebagai usaha untuk mewujudkan dalam kegiatan nyata proses pembelajaran.
Rancangan pembelajaran merupakan gambaran pelaksanaan kurikulum yang telah disusun secara sistematis dan secara rinci pada setiap tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Namun perlu dipahami bahwa rancangan pembelajaran tersebut sifatnya relative, dalam artian dapat saja mengalami perubahan disesuaikan dengan kondisi pada saat pelaksanaan pembelajaran, karena situasi dan kondisi nyata di lapangan adakalanya tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajaran.
3.    Evaluasi Kurikulum
Evaluasi kurikulum berarti upaya memahami dan memperbaiki pelaksanaan kurikulum. Evaluasi kurikulum selalu mencakup penetapan baik-buruk terhadap pelaksanaan kurikulum berdasarkan criteria tertentu.
Evaluasi kurikulum merupakan salah satu langkah penting dalam rangkaian usaha memperoleh kurikulum  yang baik, sebagai mata rantai dalam desain-implementasi-evaluasi kurikulum. Melalui evaluasi kurikulum akan diperoleh balikan yang tepat untuk menyempurnakan yang sedang/telah dikembangkan itu (dengan mengadakan berbagai revisi), atau sebaliknya menggantinya dengan mendesain kurikulum yang baru. Evaluasi kurikulum dapat dilakukan dalam rangka pengembangan kurikulum yakni sebelum kurikulum itu diimplementasikan, tetapi dapat juga dilakukan setelah kurikulum diimplementasikan.
Tujuan evaluasi kurikulum: 1) untuk penyempurnaan kurikulum, terutama pada tahap pengembangan, dan 2) untuk pengambilan keputusan tentang “nasib” suatu kurikulum  (dipakai atau diabaikan). Evaluasi kurikulum adalah: 1) evaluasi formatif dalam rangka meningkatkan efektivitas program, pengorganisasian, dan pengelolaan program, dan 2) evaluasi sumatif dalam rangka keberhasilan implementasi kurikulum.
   Evaluasi dalam pengajaran mempunyai dua tujuan, yaitu: (1) sebagai dasar untuk membuat perubahan dan perbaikan dalam program belajar, dan (2) untuk menentukan keefektifan program belajar. Bagaimanapun juga realisasi tujuan yang diharapkan dan keefektifan system penyampaian tak dapat diabaikan. Oleh sebab itu, evaluasi adalah bagian penting dalam proses mengajar dan belajar.[8]


[1]Cb Blogger, Pegertian Pengelolaan, dalam  http://bapatah.blogspot.co.id
/2015/12/pengertian-pengelolaan.html, di akses pada tanggal 15 Maret 2018 pukul 22:07 WITA
[2] Piet A. Sahertian, Dimensi Administrasi Pendidikan (Surabaya: Usaha Nasional, 1985), h. 20
[3] Natsir, Pengertian Fungsi dan Bidang Manajemen, dalam http://natsir12kdi.blogspot.com/2011/04/pengertian-fungsi-dan-bidang-manajemen.html, di akses pada tanggal 15 Maret 2018 pukul 08.37 WITA.
[4] Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: Rajawali Press, 2008), h. 17.
[5] Nizar Ali, Ibi Syatibi, Manajemen Pendidikan Islam, h. 76.
[6]Dian Lestari, Pengelolaan Kurikulum. dalam  http://dianlestaripunya.blogspot.co.id
/2016/05/pengelolaan-kurikulum.html, diakses pada tanggal 16 Maret 2018 pukul 20:55 WITA
[7] Oemar  Hamalik,  Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,  2007),  h. 175    
[8]Makalah Kurikulum Sekolah, dalam,  https://www.academia.edu/9912894/Makalah_
Kurikulum_Sekolah , diakses pada tanggal 17 Maret 2018, pukul 05:39 WITA

jangan lupa follow, untuk saling support,




 sampai di sini yha postingan kali ini,, muda-mudahan kita berjumpa di lain waktu, dengan postingan yang berbeda, angan lupa follow, untuk saling support,

  wassalamu'alaikum wr,wb


2 Silahkan Berkomentar Blogger 2 Facebook

  1. Thanks on your marvelous posting! I actually enjoyed reading it, you may be a great author.
    I will ensure that I bookmark your blog and will
    often come back sometime soon. I want to encourage that you continue
    your great posts, have a nice evening!

    ReplyDelete

Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.

 
Copyright © 2014 -. Member Blog ( Mb ) All Rights Reserved. Powered by Blogger
Privacy Policy Top