PENDAHULUAN


A.      Latar belakang
       Orang tua atau ibu dan ayah memegan peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya.Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula menjadi temanya dan yang mula-mula di percayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat di mamfaatkanya, kecuali apabila ia ditinggalkan.
       Anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional), adapun berdasarkan para pekar pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang berusia 8-9 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar ), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.

B.       Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan secara singkat tentang peranan orang tua dalam pendidikan anak usia dini?
2.      Pengertian anak usia dini?

PEMBAHASAN


A.      Peranan Orang Tua Terhadap Anak Didiknya
       Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak didik, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga .
       Orang tua atau ibu dan ayah memegan peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya.Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan biasanya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula menjadi temanya dan yang mula-mula di percayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat di mamfaatkanya, kecuali apabila ia ditinggalkan. Dengan memahami segala sesuatu yang terkandung di dalam hati anaknya, juga jika anak mulai agak besar, disertai kasih sanyang, dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya.
       Berikut ini adalah tanggun jawab pendidikan islam yang menjadi beban orang tua kepada anaknya sukurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka :
a.       Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggun jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
b.      Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmaniah maupun rohania, dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewangan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafat hidup dan agama yang di anutnya.
c.       Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi munkin yang dapat dicapainya.
d.      Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim[1].
B.       Pendidikan Anak Usia Dini
       Sebelum dibicarakan tentang pendidikannya terlebih dahulu akan di bahas tentang anak usia dini. Adapun yang di maksud dengan anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun (di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional), adapun berdasarkan para pekar pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang berusia 8-9 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar ), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan keunikan dalam pertumbuhan dan perkembanganya, anak usia dini terbagi dalam tiga tahapan yaitu:
a.       Masa bayi lahir sampai 12 bulan
b.      Masa toddler (batita) usia 1-3 tahun
c.       Masa prasekolahan usia 3-6 tahun
d.      Masa kelas awal SD 6-8 tahun
Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tetap bagi pertumbuhan dan perkembagan manusia seutuhnya, yaitu pertumbuhan dan perkembangan, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentuk peribadi yang utuh.
       Setelah di ketahui Anak Usia Dini (AUD), berikut dipaparkan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang mencakup aspek fisik dan non fisik, dengan memberikan ransangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal pikir, emosional, dan sosial yang tepat  agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Adapun umpanya yang di lakukan mencakup stimulitasi intelektual, pemeliharaan kesehatan pemberian nutrisi, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk mengekplorasi dan belajar secara aktif. Dengan demikian, PAUD dapat didekrifsikan sebagai berikut :
a.       Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pemberian umpamanya menstimulasi, membimbing, mengasuh, dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan keterampilan pada anak.
b.      Pendidikan anak usia dini(PAUD) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan pisik koordinasi motorik halus dan kasar kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi
c.       Sesuai dengan keunikan dan pertumbuhan pendidikan anak usia dini (PAUD) disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

       Pendidikan anak usia dini dalam uraian Devoletmentally Apperopriate Practices (DAP)dinyatakan sebagai pendidikan anak usia 0-8 tahun. DAP merupakan salahsatu acuan dalam pengembangan pendidikan anak usia dini yang di terbitkan oleh asosiasi pendidikan anak usia dini yang berada di Amerika Serikat. Dalam pedangan DAP anak yang berada pada pase ini memiliki perkembangan fisik dan mental yang sangat pesat. Agar fase perkembangan fisik dan mental ini berkembang secara maksimal, peransekolah, kelurga, dan masyarakat untuk mendukung perkembangan anak dengan menyediakan mengondisikan waktu, kesempatan dan sumber daya yang di butuhkan untuk perkembangan fisik dan mental anak menjadi sangat penting. Perlakuan terhadap anak padausia dini diyakini memiliki epek kumulatif yang akan terbawa dan mempengaruhi fisik dan mental anak selama hidipnya.
       DAPmemandang bahwa anak sebagian individu yang unik, memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda satu sama lainya. Masa semenjak kelahiran hingga tahun ketiga merupakan masa yang spesial dalam kehidupan anak-anak.Masa itu merupakan masa pertumbuhan yang penting hebat dan sekaligus paling penting.Anak-anak memasuki dunia dengan wawasan (perceptual), kemampuan motorikyang mengejutkan dan seperangkat kemampuan sosial untuk berinteraksi dengan orang lain serta kemampuan untuk belajar yang siap digunakan begitu mereka lahir. Hasentab dan Horner mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini di mulai 3 tahun sampai dengan  6 tahun yang sering di katakana sebagai pendidikan prasekolah dan pada masa ini anak mengalami perkembangan yang sangat pesat baik fisik, maupun psikis atau kejiwaan.
       Pentinya masa anak dan karakteristik anak usia dini, menuntut pendekatan yang akan digunakan pembelajaran yang memasukkan perhatiannya pada anak.Lebih lanjut Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas mendefinisikanpembelajaran anak usia dini sebagai berikut :
a.       Proses pembelajaran bagi anak usia dini adalah prosesinteraksi antara anak, sumber belajar dan pendidikan dalam suatu lingkungan belejar tertentu untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan
b.      Sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang bersifat aktif melakukan berbagai ekplorasi dalam kegiatan bermain, maka proses pembelajarannya di tekankan pada aktifitas dalam bentuk belajar sambil bermain
c.       Belajar sambil bermain ditekankan pada pengembangan potensi di bidang fisik, (koordinasi motorik halus kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi menjadi kompentensi atau kemampuan yang secara aktual di miliki anak
d.      Penyelenggaraan pembelajaran bagi anak usia dini perilaku di berikan rasa aman bagi anak usia tersebut.
e.       Sesuai dengan sifat perkembangan anak usia dini proses pembelajarannya dilaksanakan secara terpadu
f.       Proses pembelajaran akan terjadi apabila anak secara aktif berinteraksi dengan lingkungan belajar yang di atur pendidikan
g.      Program belajar mengajar dirancang dan di laksanakan sebagai suatu sistem yang dapat menciptakan kondisi yang mengunggah dan memberi kemudahan bagi anak usia dini untuk belajar sambil bermain melalui berbagai aktifitas yang bersifat konkret, dan yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan serta kehidupan anak usia dini
h.      Keberhasilan proses pembelajaran di tandai dengan pencapaian pertumbuhan dan perkembangan anak usai dini secara optimal dan mampu menjadi jembatan bagi anak usia dini untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perkembangan selanjutnya.
       Sejalan dengan beberapa batasan tengtang pendidikan anak usai dini tersebut, maka sasaran tulisan ini adalah anak usia dini, sebab pada usia itu anak sudah mulai mengenal interaksi sosial, anak sudah mulai membutuhkan teman untuk bermain, dan anak mulai membentuk karakter pengalaman sosial. Pada masa pembentukan karakter, pengalaman sosial awal sangat menentukan kepribadian anak setelah anak menjadi dewasa. Hasentab dan Horner mengemukakan bahwa salah satu tujuan dari pendidikan anak usia dini adalah memberikan pengalaman dan kesempatan yang akan membantu penguasaan kemampuan pada semua bidang perkembangan untuk meningkatkan kesempatan berhasil ketika anak memasuki jenjang pendidikan formal selanjutnya. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan anak usia dini adalah membekali dan menyiapkan anak sejak dini untuk memperoleh kesempatan dan pengalaman yang dapat membantu perkembangan kehidupan selanjutnya.

1.      Landasan Pendidikan Anak Usia Dini
       Dalam pelaksanan pendidikan anak usia dini, ada tiga hal yang dapat di jadikan sebagai landasanya yaitu :
a.       Landasan yuridis adalah landasan hokum yang terkait dengan pentingnya pendidikan anak usia dini tersirat dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 b ayat 2 yang berbunyi “Negara menjamin kelangsungan hiduppengembangan dan perlindungan anak terhadap eksploitasi dan kekerasan”.
b.      landasan empiris adalah landasan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan di Indonesia baik melaui jalur pendidikan sekolah maupun pendidikan luar sekolah.
c.       landasan keilmuan adalah landasan tentang penelitian yang dilakukan para ahli tentang kualitas kehidupan manusia di mulai dari Binet-Semon hingga Gardher berkisar pada fokus yang sama yaitu fungsi otak yang terkait dengan kecerdasan.
2.      Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
       Prinsip pelaksanaan program pendidikan pendidikan anak usiadini harus mengacu pada prinsip umum yang terkandung dalam Konvensi Hak anak, yaitu:
a.       Nondiskriminasi, dimanasemua anak dapat mengecap pendidikan usia dini tampa membedakan suku bangsa, jenis kelamin, bahasa, agama, tingkat sosial serta kebutuhan khusus setiap anak.
b.      Dilakukan demi kebaikan terbaik untuk anak (the best interest of the child), bentuk pengajaran, kurikulum yang di beriakan harus di sesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif, emosional, konteks sosial budaya di mana anak-anak hidup.
c.       Mengakui adanya hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan yang sudah melekat pada anak.
d.      Penghargaan terhadap pendapat anak (respect for the views of the child), pendapat anak terutama yang menyangkut kehidupanya perlu mendapatkan perhatian dan tanggapan.[2]
           
                [1]Zakiah Daradjat, dkk. Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta. Bumi Aksara: 2014)cet. 11 hal. 35- 38
                [2]Mansur, M.A. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam.(Yogyakarta. Pustaka Pelajar: 2005) cet. 1: hal. 87-100

0 Silahkan Berkomentar Blogger 0 Facebook

Post a Comment

Sampaikanlah kritik dan saran anda yang bersifat membangun di kolom komentar untuk kesempurnaan dan kenyamanan anda dalam membaca. Terima kasih atas kerja samanya.

 
Copyright © 2014 -. Member Blog ( Mb ) All Rights Reserved. Powered by Blogger
Privacy Policy Top